Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Provokator Kericuhan Unjuk Rasa Mahasiswa di Bandung

Kompas.com - 24/09/2019, 13:40 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi menduga ada provokasi dalam kericuhan yang terjadi saat unjuk rasa mahasiswa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.

Saat ini polisi tengah menyelidiki kasus tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, awalnya situasi unjuk rasa kemarin aman dan kondusif. Namun menjelang magrib kondisi memanas, diduga lantaran adanya provokasi.

Ketika ada provokasi, kata Truno, berdampak pada kedua belah pihak, baik dari kepolisian maupun mahasiswa.

"Sehingga kami yakini ada korban, karena itu ekses. Pembubaran, provokasi, lemparan batu dari oknum mahasiswa yang mengenai mahasiswa lagi, atau kena petugas, tentu yang dirugikan adalah kedua belah pihak," jelasnya.

Baca juga: Polisi Sebut Banyak Hoaks Mahasiswa Tewas Pasca Kericuhan Demo di Bandung

"Maka kita akan lakukan konsolidasi terhadap korban polisi khususnya, kita mengevaluasi dan ini sangat merugikan. Silakan mengemukakan pendapat, tapi dengan mengikuti aturan yang berlaku," imbuhnya.

Evaluasi dan penyelidikan dilakukan pihak kepolisian di tempat kejadian perkara. Polisi menduga provokasi ini dilakukan oleh kelompok tertentu yang ingin membenturkan mahasiswa dengan kepolisian saat unjuk rasa berlangsung.

Ia menyebutkan, ciri-ciri adanya kelompok provokatif dalam aksi unjuk rasa itu adalah dengan ditemukannya perusakan, lemparan batu, vandalisme dan kemudian provokasi.

"Aksi ini lebih cenderung untuk membenturkan kedua belah pihak, ini adalah ciri kelompok anarko," katanya.

Karenanya, polisi akan melakukan penyelidikan kebih dalam terkait kericuhan itu.

"Polda Jabar akan melakukan proses penyelidikan lebih dalam. Kemudian tidak menutup kemungkinan akan melakukan penyidikan," pungkasnya.

Lebih lanjut, Truno mengatakan, sampai saat ini tidak ada penangkapan terhadap mahasiswa yang melakukan unjuk rasa kemarin.

Namun, polisi tetap akan menyelidiki siapa yang memprovokasi kericuhan yang terjadi kemarin.

"Sejauh ini tidak ada mahasiswa yang ditangkap, semua sudah bubar pasca-kericuhan. Proses penindakan sampai penahanan terhadap mahasiswa sejauh ini belum. Tapi kalaupun nanti ada pemeriksaan sebagai saksi atau korlap, tentunya kita butuh kooperatif dan kerja sama untuk mengungkap siapa provokator ini. Kemungkinan kita memberikan kesempatan untuk memberikan keterangan kepada kepolisian," katanya.

Baca juga: Polisi Selidiki Kericuhan Saat Demo Mahasiswa di Bandung

Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa menolak revisi UU KPK dan KUHP di gedung DPRD Jabar berakhir ricuh. Sejumlah demonstran dan polisi terluka.

Polisi belum mendapatkan data-data korban luka dalam kericuhan itu. Namun dari pihak kepolisian, Truno menyebut ada sembilan anggotanya yang terluka.

"Kepolisian ada 9 yang parah, baik yang dirujuk di Rumah Sakit Halmahera, atau rumah sakit Mata Cicendo akibat lemparan batu ke kepala bagian belakang, bocor, dagu, rata lukanya akibat lempara batu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com