Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Diimbau Tidak Datang ke Negeri di Atas Awan hingga 3 Bulan Mendatang

Kompas.com - 24/09/2019, 13:31 WIB
Acep Nazmudin,
Khairina

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pascaviral di media sosial, Negeri di Atas awan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, ramai dikunjungi wisatawan.

Imbasnya, jalan menjuju obyek wisata ini sempat macet dan muncul keluhan penuh debu.

Macet terjadi lantaran jumlah pengunjung yang membeludak, hingga 30.000 orang pada akhir pekan kemarin.

 

Sementara itu, debu muncul lantaran jalan masih tanah dan dalam pengerjaan sepanjang dua kilometer. 

Baca juga: Negeri di Atas Awan Dikeluhkan Macet dan Berdebu, Ini Penjelasan Pengelola

Terkait hal ini, Gubernur Banten Wahidin Halim mengimbau wisatawan untuk menunda rencana kunjungan ke Negeri di Atas Awan itu hingga tiga bulan ke depan hingga pengerjaan jalan selesai dan fasilitas lengkap. 

"Emang jalan sedang diperbaiki, lagi ngebul, saya imbau wisatawan yang berniat datang untuk mempertimbangkan tiga sampai empat bulan mendatang, sampai fasilitas lengkap, dan pembangunan jalan selesai," kata Wahidin di kawasan pusat pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Selasa (24/9/2019).

Wahidin mengatakan, tidak ada rencana untuk menutup obyek wisata yang terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu.

Dia hanya hanya minta jumlah pengunjung dikurangi.

"Kami minta dikurangi agar masyarakat berpikir ulang untuk datang hingga tiga, empat bulanlah. Saya tidak katakan ditutup karena itu fenomena alam, silakan saja datang, saya cuma mengimbau jangan sekarang," kata dia. 

Baca juga: 5 Fakta Negeri di Atas Awan, Viral di Media Sosial hingga Diusulkan Jadi Geopark

 

Mantan Wali Kota Tangerang tersebut menjelaskan dalam tiga bulan ini, pihaknya bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat akan menata kawasan obyek wisata Gunung Luhur. 

Sejumlah fasilitas akan dibangun, seperti tempat ibadah, penambahan toilet, tempat parkir, hingga penyelesaian sepanjang dua kilometer hingga ke spot utama untuk melihat hamparan awan. 

"Kemarin itu terlampau membeludak. Jalan yang lagi kami bangun juga terhambat pengerjaannya karena banyak pengunjung. Makanya, dalam tiga bulan ini akan kami selesaikan. Jika sudah selesai, wisatawan akan nyaman ke sana," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com