Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Banyak Hoaks Mahasiswa Tewas Pasca Kericuhan Demo di Bandung

Kompas.com - 24/09/2019, 12:43 WIB
Agie Permadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pasca kericuhan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, banyak berita hoaks yang beredar.

Berita hoaks itu tentang adanya korban meninggal dari mahasiswa usai aksi demo tersebut.

Truno memastikan bahwa berita tersebut tidak benar.

"Saat ini sejak tadi malam kita pantau, banyaknya hoaks, atau berita-berita yang tidak benar. Ada korban meninggal dari pihak mahasiswa ternyata hoaks," ujar Truno di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa (24/9/2019).

Baca juga: Unjuk Rasa dan Demo, Mahasiswa Bali Akan Gelar Aksi #BaliTidakDiam

Polda Jabar mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berita bohong tersebut.

"Kami mengimbau untuk tidak terpengaruh berita-berita hoaks yang berkembang untuk bersimpati dan empati untuk melakukan aksi yang tidak tertib atau anarkis. Polisi tugasnya hanya mengamankan dan melindungi jalannya aksi tersebut, maka tugasnya sama-sama mulia," kata Truno.

Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Polrestabes Bandung akan menyelidiki terkait informasi bohong tersebut.

Polisi memastikan ada sanksi hukum bagi siapapun yang ikut menyebarkan berita bohong.

"Siapapun yang ikut serta menyebarkan berita bohong, tentu ada sanksi sesuai aturan undang-undang yang berlaku, dan akan kita lakukan tindakan," kata Truno.

Diberitakan sebelumnya, demo dan aksi unjuk rasa tolak revisi UU KPK dan KUHP di Gedung DPRD Jabar berakhir ricuh.

Akibatnya terjadi korban luka-luka baik dari pihak kepolisian maupun dari pengunjuk rasa.

Baca juga: Mahasiswa dari Semarang Tertahan 6 Jam di Brebes akibat Bus Ditilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com