Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tertidur, Bocah 6 Tahun Tewas Terbakar dalam Kebakaran 7 Kios di Bandung

Kompas.com - 24/09/2019, 12:29 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kebakaran terjadi di Jalan Bandung-Garut, tepatnya di Kampung Cipasir, RT1/1 Desa Jelekong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Selasa (24/9/2019) pagi tadi. Seorang anak tewas terbakar saat sedang tidur.

Danton III Pemadam Kebakaran Kabupaten Bandung, Agus Tatang menjelaskan, kebakaran ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 05.30 WIB.

Mendapatkan laporan itu, petugas pemadam kebakaran Kabupaten Bandung menerjunkan kurang lebih enam unit kendaraan pancar untuk memadamkan api yang merembet ke kios dan bangunan liar lainnya.

"Yang terbakar itu jenis bangunan liar, tujuh kios terbakar, luasnya sekitar 3x3," kata Agus yang dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2019).

Baca juga: Karhutla, 5 Hektare Lahan di Gunung Rasamala Cianjur Terbakar

Seorang anak perempuan tewas terbakar dalam musibah ini.

"Ada korban meninggal, perempuan berumur 6 tahun, namanya belum diketahui karena sudah dibawa ke rumah sakit AMC," ujarnya.

Agus mengaku tidak mengetahui pasti kronologi kejadian. Namun berdasarkan informasi yang didapatkannya, anak tersebut diduga tengah tertidur saat kebakaran terjadi.

"Kemungkinan keadaan panik. Apakah tertinggal atau bagaimana, tidak jelas juga. Tapi berdasarkan informasi diduga korban masih tidur," katanya.

Saat ditemukan, kondisi korban dalam keadaan gosong tak berupa.

"Tubuhnya sudah dibawa ke RS, tapi kakinya saya lihat tadi masih tertinggal, terkelupas," ujarnya.

Api ini bisa dijinakkan petugas dalam kurun waktu kurang lebih tiga jam kemudian.

Baca juga: Tertidur Saat Merokok, Pria Ini Tewas Terbakar Bersama Rumahnya

 

Tidak ada kendala yang berarti dalam pemadaman tersebut selain kemacetan, mengingat pemadaman terjadi di jam kerja ketika lalu lintas saat itu tengah sibuk. Meski begitu, api bisa dijinakkan pada pukul 08.30 WIB. 

"Penyebabnya masih dalam penyelidikan. Nilai aset kerugian belum bisa ditaksir," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com