Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan Korban Kebakaran Lahan Diselamatkan dari Hutan Ketapang

Kompas.com - 24/09/2019, 12:20 WIB
Hendra Cipta,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Kebakaran hutan di daerah Kuala Satong sangat luas dan menyebar.

Kebakaran habitat yang luas ini yang mendorong orangutan masuk ke kebun warga dan menimbulkan konflik manusia-orangutan.

Menghadapi situasi ini, IAR Indonesia bersama BKSDA menerjunkan tim penyelamat untuk mengevakuasi anak orangutan.

Tim penyelamat menggunakan senapan bius untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, karena orangutan tersebut merupakan satwa liar.

Ketika dibius, kondisi orangutan remaja ini cukup memprihatinkan. Selain sangat kurus dan mengalami dehidrasi, tim penyelamat juga menemukan luka membusuk yang melingkar di kaki kanannya akibat lilitan tali jerat.

Saat ini, Jerit berada di dalam penanganan tim medis IAR Indonesia.

Mereka melakukan perawatan dan pengobatan yang diperlukan dan akan memastikan kondisi kesehatannya sudah pulih total sebelum orangutan ini dilepas kembali ke alam.

Penyelamatan orangutan yang hanya berselang kurang dari sepekan, dari penyelamatan orangutan sebelumnya seakan menjadi bukti bahwa gelombang besar penyelamatan orangutan akan segera terjadi.

“Kami baru saja menyelamatkan dua orangutan dari lahan yang terbakar hari senin lalu," ucap Argitoe.

Direktur Program IAR Indonesia Karmele L Sanchez mengatakan, kebakaran hutan di Kalimantan adalah satu bukti nyata tentang krisis mengenai perubahan iklim dan kepunahan massal di seluruh dunia.

Dalam habitat orangutan yang terbakar, ada jutaan jenis satwa dan tumbuhan yang tidak bisa diselematkan. Orangutan pun juga banyak yang menjadi korban akibat kebakaran.

"Kita sedang dalam krisis dan kita semua tergantung pada bagaimana negara-negara di seluruh dunia dan kita semua mengambil sikap dalam menghadapi masalah ini dan menemukan soluisnya," ujar Sanchez.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com