Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Viralnya Surat Izin Tak Masuk Sekolah untuk Nonton Karnaval

Kompas.com - 24/09/2019, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah surat izin tidak masuk sekolah yang ditulis tangan oleh wali murid beredar di media sosial.

Tidak seperti surat izin sekolah pada umumnya, alasan sang siswa tidak masuk sekolah karena ingin menonton karnaval Pawai Budaya 2010 yang digelar oleh Pemkab Jombang.

Surat tersebut juga ditulis dalam Bahasa Jawa.

Dalam surat tertulis, "Tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan 'Nangis Berok-berok Jalok Nontok Karnafal' (Menangis sambil berteriak keras minta nonton karnaval)".

Baca juga: Viral Surat Izin Tak Masuk Siswa MI demi Nonton Karnaval, Begini Faktanya

Wali murid yang menulis surat juga mengkritik penyelenggara yang menggelar karnaval bersamaan dengan jam anak sekolah.

"Piye Bu Mundjidah (Bupati Jombang) iki? Ngadakno karnafal kok bareng arek sekolah, wayahe lak yo mari dhuhur koyok biasae, ngeten niki sing salah sopo?"

(Bagaimana Bu Mundjidah (Bupati Jombang) ini? Mengadakan karnaval kok bersamaan dengan jam anak sekolah, mestinya kan habis dhuhur seperti biasanya, kalau seperti ini siapa yang salah?)"

Baca juga: Cerita Lengkap Hoaks Perampokan BRI Aceh yang Jadi Viral

 

Anak menangis ingin nonton karnaval

Ilustrasi anakshutterstock Ilustrasi anak
Wali murid yang menulis surat tersebut adalah Subeki, warga Dusun Gebang Malang, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Hari itu, anak perempuannnya yang duduk di kelas 3 MISS Bandung II Desa Bandung menolak berangkat sekolah karena ingin menonton karnaval.

"Pada tanggal 21 September itu, setelah anaknya sarapan mau saya mandikan, gak mau, berontak terus minta nonton karnaval. Terus berontak, saya beri nasehat, sekolah lebih penting dari karnaval. Tapi anaknya terus berontak minta nonton karnaval," tutur Subeki.

Baca juga: 5 Fakta Negeri di Atas Awan, Viral di Media Sosial hingga Diusulkan Jadi Geopark

Karena sang anak tidak bisa dibujuk, Subeki pun mengalah dan menulis surat izin kepada wali kelas 3 MISS Bandung II, tempat anaknya bersekolah.

Subeki menegaskan surat tersebut ia tulis bukan untuk mencari sensasi. Ia hanya ingin pihak sekolah tahu bahwa anaknya yang memaksa untuk menonton karnaval.

"Saya menulis surat itu berdasarkan fakta yang dari saya sendiri, bukan orang lain. Jadi kalau saya nulis surat itu memang saya kasih penjelasannya, saya tulis anaknya itu memang nangis minta nonton karnaval," katanya.

Baca juga: Hoaks, Perampokan Bank BRI Aceh Timur yang Viral di Medsos

 

Tersebar di kalangan guru

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Sementara itu Khairul Muanam, guru MISS Bandung II mengatakan surat tersebut awalnya hanya tersebar di kalangan guru melalui grup internal sekolah.

Tidak diduga, surat tersebut tersebar keluar dan menjadi viral.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com