Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Mahasiswa Turun ke Jalan Tolak Revisi UU KPK dan KUHP...

Kompas.com - 24/09/2019, 06:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aksi menolak Revisi UU KPK dan KUHP serentak terjadi di sejumlah daerah pada hari Senin (23/9/2019).

Ribuan mahasiswa di Bandung terlibat bentrok dengan polisi. Sejumlah mahasiswa dan polisi pun terluka akibat bentrokan tersebut.

Sementara itu, ribuan mahasiswa turun ke jalan dalam aksi #Gejayanmemanggil di Yogyakarta.

Saat itu, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta Senin (23/09/2019) memadati pertigaan Kolombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan), Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Berikut ini sejumlah aksi mahasiswa di sejumlah daerah terkait penolakan Revisi UU KPK dan KUHP:

1. Mahasiswa di Makassar bakar ban dan blokade jalan

Aliansi Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) saat menggelar aksi unjuk rasa perihal revisi UU KPK dan RKUHP di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Senin (23/9/2019).KOMPAS.COM/HIMAWAN Aliansi Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) saat menggelar aksi unjuk rasa perihal revisi UU KPK dan RKUHP di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar, Senin (23/9/2019).

Aksi dari Aliansi Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar diwarnai blokade Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukang, Makassar.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menentang hasil revisi UU KPK dan RKUHP oleh pemerintah.

Aksi yang dimulai sekitar pukul 12.30 Wita ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa. Ban bekas turut dibakar mahasiswa sebagai bentuk kekecewaan terhadap kebijakan DPR RI mengesahkan revisi UU KPK.

"Aliansi mahasiswa umi menolak seluruh kebijakan yang pada hari ini kami anggap tidak pro rakyat mulai dari RKUHP, revisi uu KPK," kata juru bicara Aliansi Mahasiswa UMI, Mira, Senin (23/9/2019).

Baca juga: Tolak RKUHP dan Revisi UU KPK, Mahasiswa Bakar Ban dan Tutup Jalan

2. Berakhir bentrok, mahasiswa dan polisi di Bandung terluka

Mahasiswa dan anggota polisi terluka dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (23/9/2019) petang.KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Mahasiswa dan anggota polisi terluka dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (23/9/2019) petang.

Aksi unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPRD Jawa Barat berakhir ricuh, Senin (23/9/2019). Sejumlah mahasiswa dan anggota kepolisian mengalami luka-luka.

Seperti diketahui, menjelang malam para mahasiswa masih berkumpul di depan Gedung DPRD Jabar sambil berorasi dan bernyanyi.

Tak jelas apa pemicu kericuhan tersebut, tiba-tiba mahasiswa dan aparat kepolisian terlibat bentrokan. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi kemudian terjadi.

Lemparan batu melukai sejumlah petugas kepolisian dan beberapa mahasiswa. Bahkan, terlihat seorang mahasiswa dari pers mahasiswa seketika pingsan lantaran terkena lemparan batu.

Baca juga: Demo di Bandung Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Terluka

3. Ribuan mahasiswa di Yogyakarta padati jalan saat aksi #GejayanMemanggil

Para mahasiswa saat duduk di pertigaan Kolombo, untuk mengheningkan cipta atas matinya demokrasiKOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Para mahasiswa saat duduk di pertigaan Kolombo, untuk mengheningkan cipta atas matinya demokrasi

Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta Senin (23/09/2019) memadati pertigaan Kolombo, Jalan Affandi (Jalan Gejayan), Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Berbagai spanduk dan poster berisi tuntutan menolak antara lain revisi UU KPK, RUU Pertanahan, RUU PKS, dan RUU KUHP, digelar peserta aksi.

Tulisan di berbagai poster tersebuut antara lain "Tolak RKUHP", "Tolak Revisi UU KPK", "Pak Opo salah rakyat mu iki, koe nganti tego blenjani janji" dan "Naikkanlah upah buruh". "DPR kartu kuning...DPR kartu kuning, pemerintah...pemerintah, kembalikan hak-hak rakyat," teriak massa aksi bernyanyi

Setelah bernyanyi, massa aksi duduk di jalan untuk mengheningkan cipta atas matinya demokrasi.

"Mari kita mengheningkan cipta atas matinya demokrasi," ujar salah satu orator kepada massa aksi.

Baca juga: #GejayanMemanggil, Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa di Yogyakarta

4. Ribuan mahasiswa di Purwokerto turun ke jalan

Ribuan mahasiswa di Purwokerto menggelar aksi menolak revisi KUHP dan KPK di Alun-alun Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019).KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN Ribuan mahasiswa di Purwokerto menggelar aksi menolak revisi KUHP dan KPK di Alun-alun Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019).

Ribuan mahasiswa di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, turun ke jalan untuk menolak revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (2/9/2019) sore.

Dalam aksi demo tersebut, mahasiswa juga menolak sejumlah poin yang terdapat dalam revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Banyumas menggelar longmarch dari kampus masing-masing menuju Alun-alun Purwokerto.

"Kami menolak RKUHP dijadikan sebagai alat kepentingan politik para elite. Kami juga menuntut DPRD menyarankan untuk mempercepat judicial review revisi UU KPK ke Mahkamah Konstitusi," kata Fatih.

Baca juga: Ribuan Mahasiswa Purwokerto Turun ke Jalan Tolak Revisi UU KPK dan RKUHP

5. Mahasiswa panjat gerbang pintu DPRD Kaltim

Mahasiswa memaksa masuk areal gedung DPRD Kaltim dengan memanjat gerbang, Senin (23/9/2019). KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Mahasiswa memaksa masuk areal gedung DPRD Kaltim dengan memanjat gerbang, Senin (23/9/2019).

Aksi penolakan revisi UU KPK di Samarinda berujung ricuh. Para mahasiswa merangsek dan nekat memanjat gerbang kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar sekitar pukul 13.00 Wita, Senin (23/9/2019).

Selain itu, massa terlibat aksi lempar botol air mineral ke arah polisi, dan petugas pun membalasnya tembakan water canon. Massa pun berhamburan.

Aparat kepolisian ditarik masuk ke areal gedung DPRD Kaltim. Pintu gerbang masuk halaman gedung DPRD Kaltim kemudian ditutup.

Mahasiswa juga sempat merobek spanduk Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Hadi Mulyadi terpajang di atas gerbang. 

Mahasiswa menuntut agar Presiden Jokowi secepatnya mengeluarkan Peraturan Pemerintah (Perpu) terkait revisi UU KPK.

Mahasiswa juga menolak revisi UU KPK nomor 30/2002 tentang KPK. Mereka menilai upaya revisi UU KPK adalah bagian dari melemahkan demokrasi.

Sebelum menuju kantor DPRD Kaltim, massa berkumpul di depan Islamic Center Baitul Mutaqqien di Jalan Slamet Riyadi. Massa melakukan long march melewati Jalan Tengkawang.

Baca juga: Unjuk Rasa Tolak Revisi UU KPK Ricuh, Massa Robek Spanduk Gubernur Kaltim

6. Sikap UGM dan Sadhar saat aksi #GejayanMemanggil

surat edaran resmi dari UGMKOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA surat edaran resmi dari UGM

Saat santer terdengar akan ada aksi #GejayanMemanggil, sejumlah universitas di Yogyakarta mengeluarkan surat edaran terkait aksi massa tersebut.

Beberapa universitas tersebut ialah Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Sanata Dharma (USD).

Saat dikonfirmasi, Kepala Bagian Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada Iva Ariani membenarkan surat edaran tersebut.

"Iya benar (UGM mengeluarkan surat edaran)," ujar Iva Ariani, Senin (23/9/2019).

Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Johanes Eka Priyatma.

"Iya benar, karena tidak jelasnya agenda dan siapa di balik aksi tersebut," ucap Johanes Eka Priyatma saat dikonfirmasi Kompas.com.

Dalam surat edarnnta, ada 4 poin yang disampaikan rektorat Sanata Dharma terkait aksi damai #GejayanMemanggil.

Baca juga: UGM dan Sanata Dharma Keluarkan Surat Edaran Terkait #GejayanMemanggil

Sumber: KOMPAS.com (Wijaya Kusuma, Fadlan Mukhtar Zain, Dendi Ramdhani, Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com