Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kerusuhan di Wamena, 100 Warga Mengungsi di Rumah Anggota Polisi

Kompas.com - 23/09/2019, 20:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasca-kerusuhan di Wamena, sekitar 100 warga mengungsi di rumah salah satu anggota polisi, Senin (23/9/2019).

Salah satu warga yang mengungsi adalah Jenab Napitulu. Dia bercerita terpaksa mengungsi ke rumah salah satu anggota polisi karena rumahnya habis terbakar.

Saat ini, kata Jenab, warga yang mengungsi mulai kekurangan makanan karena toko bahan makanan tutup.

Sementara pihak kepolisian juga kekurangan bahan untuk kebutuhan para pengungsi.

Baca juga: Situasi Wamena Senin Malam Kondusif, Aparat Siaga 24 Jam

"Kami berharap pemerintah ataupun pihak swasta membantu kami yang kekurangan makanan. Kami juga butuh baju karena yang kami bawa cuma baju di badan saja," kata Jenab.

Hal yang sama disampaikan Paris, warga Wamena yang ikut mengungsi ke Kantor Polres Wamenas.

Kepada Kompas.com, Paris mengaku belum mengetahui nasib rumahnya.

"Kami berharap Wamena normal kembali dan rumah kami juga utuh," harapnya.

Baca juga: 16 Warga Tewas Saat Kerusuhan Wamena, Objek Vital Dijaga 24 Jam

 

Ribuan orang mengungsi ke markas Polres dan Kodim

Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019).  Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah.AFP/VINA RUMBEWAS Kondisi saat sebuah bangunan terbakar menyusul aksi berujung ricuh di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, dan beberapa kios masyarakat pada aksi berujung ricuh yang diduga dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah.
Berdasarkan pantau Kompas.com, Senin (23/9/2019), ada sekitar 3.000 warga yang mengungsi ke Markas Polres dan Kodim Jayawijaya, pasca-kerusuhan di Wamena.

Mereka mengungsi karena takut terjadi kerusuhan susulan. Sebagian warga yang mengungsi mengaku rumah mereka rusak dibakar massa.

Massa pendemo membakar rumah-rumah yang berada di sepanjang jalan Homhom dan Woma, Wamena.

Sementara itu Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (23/9/2019) mengatakan salah satu titik pengungsi yang terbanyak ada di Markas Kodim 1702, Jayawijaya.

Baca juga: 1.500 Warga Wamena Mengungsi, Kodim Masakan Nasi dan Mi Instan

"Saat ini ada 1.500 orang. Kondisi pengungsi sehat, mereka mengamankan diri," ujar Candra Dianto.

Ia mengatakan saat ini anggota TNI membuat dapur lapangan dengan bahan makanan yang ada untuk para warga.

"Makanan, sementara kami agak kesulitan, kami gunakan yang ada di kodim, kami buat dapur lapangan. Jadi, sementara untuk ganjal-ganjal perut dulu kami masak nasi dan mi instan," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com