Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Bandung Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Terluka

Kompas.com - 23/09/2019, 19:33 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa dari massa mahasiswa di Gedung DPRD Jawa Barat berakhir ricuh, Senin (23/9/2019).

Sejumlah mahasiswa dan anggota kepolisian mengalami luka-luka.

Selepas maghrib, para mahasiswa masih berkumpul di depan Gedung DPRD Jabar sambil berorasi dan bernyanyi.

Tak jelas apa pemicu kericuhan tersebut, tiba-tiba mahasiswa dan aparat kepolisian terlibat bentrokan. Aksi saling dorong antara mahasiswa dan polisi kemudian terjadi.

Lemparan batu melukai sejumlah petugas kepolisian dan beberapa mahasiswa. Bahkan, terlihat seorang mahasiswa dari pers mahasiswa seketika pingsan lantaran terkena lemparan batu.

Baca juga: Tolak Revisi UU KPK dan KUHP, Massa Mahasiswa Kepung Gedung DPRD Jabar

Saat diangkat, bagian kepala pemuda tersebut mengeluarkan darah. Ia pun langsung ditandu untuk mendapat pertolongan medis di bagian dalam gedung.

Para petugas kepolisian bersikap tegas. Mobil water canon diturunkan untuk memukul mundur mahasiswa.

Gas air mata pun dikeluarkan untuk membubarkan masa. Pukul 18.30, para mahasiswa mulai berhamburan meninggalkan Gedung DPRD Jabar.

Senin malam suasana berangsur-angsur kondusif. Namun, polisi masih melakukan patroli.

Di bagian dalam gedung DPRD, para korban luka terkapar di lantai sambil mendapat perawatan medis. Bau gas air mata masih terasa menyengat di luar gedung.

Diberitakan sebelumnya, massa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung menggeruduk kantor DPRD Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (23/9/2019).

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan RKUHP.

Baca juga: Dampak Kabut Asap, UMRI Pekanbaru Perpanjang Libur bagi Mahasiswa

Sebelumnya mereka berkumpul di Monumen Perjuangan. Ribuan mahasiswa datang secara bergelombang sejak pukul 14.00 WIB. Para mahasiswa lalu melakukan aksi bakar ban di depan Gedung DPRD sambil melakukan orasi.

"Kita menolak UU KPK, RKUHP. Itu menjadi tujuan besar kita. Aspirasi masyarakat sudah lama terbungkam karena tidak didengar DPR," kata Limas Kiswandi, perwakilan massa Presiden Mahasiswa Universitas Pasundan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com