"Kader kalau tidak populer, tidak menguasai permasalahan, tidak diusung. Kami tetap mengedepankan politik tanpa mahar tanpa kepentingan pragmatis. Komitmennya cuma mensejahterakan masyarakat dan memajukan daerah," ucapnya.
Baca juga: Saat Keluarga Pemimpin Negeri Jajal Pilkada 2020...
Lebih lanjut Saan mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan lembaga survei untuk mengetahui popularitas dan aelektabilitas kandidat yang akan diusung.
Setiap pendaftar, nantinya akan disurvei untuk diukur tingkat keterkenalan dan penerimaan di masyarakat.
"Popularitasnya minimal 60 persen elektabilitasnya 30 persen," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.