Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.500 Warga Wamena Mengungsi, Kodim Masakan Nasi dan Mi Instan

Kompas.com - 23/09/2019, 18:44 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, menyebabkan banyak warga memilih mengungsi.

Salah satu titik pengungsian terbanyak adalah di Markas Kodim 1702 Jayawijaya.

"Saat ini ada 1.500 orang. Kondisi pengungsi sehat, mereka mengamankan diri," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (23/9/2019).

Namun, dengan situasi yang tiba-tiba, kini ketersediaan bahan makanan menjadi masalah.

Candra mengaku, kini para pengungsi harus mengonsumsi makanan seadanya.

Baca juga: Pasca-kerusuhan, Akses Internet di Wamena Dibatasi

"Makanan, sementara kami agak kesulitan, kami gunakan yang ada di kodim, kami buat dapur lapangan. Jadi, sementara untuk ganjal-ganjal perut dulu kami masak nasi dan mi instan," tutur dia.

Untuk masalah tersebut, lanjut dia, aparat keamanan belum berkomunikasi dengan pihak manapun karena saat ini aparat baru dapat menguasai keadaan.

Sedangkan untuk lokasi pengungsian, kodim menempatkan warga di lapangan tenis yang ada di dalam Markas Kodim 1702.

"Di lapangan kami pasangan tenda-tenda, ada yang tidur di luar karena tidak ada tempat juga, jadi kami gunakan tenda-tenda pleton, alas tidur masing-masing," kata Candra.

Diberitakan sebelumnya, ribuan warga di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengungsi Markas Polres dan Kodim Jayawijaya, pasca-kerusuhan, Senin (23/9/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, setidaknya di kantor Polres Jayawijaya terdapat sekitar 3.000 pengungsi. Mereka mengungsi karena takut terjadi kerusuhan susulan.

Baca juga: Fakta Baru Kerusuhan Wamena, 16 Orang Tewas hingga Ribuan Warga Mengungsi

Selain itu, sebagian dari mereka juga kehilangan rumah akibat dibakar massa. Sebelumnya, massa pengunjuk rasa membakar rumah-rumah yang berada di sepanjang Jalan Homhom dan Woma, Wamena.

Selain di kantor polisi, warga juga mengungsi di salah satu rumah anggota polisi. Ada sekitar 100 warga yang mengungsi ke rumah itu.

Kerusuhan di Wamena terjadi karena massa tersulut informasi hoaks terkait ucapan rasis seorang guru di SMA PGRI Wamena kepada siswanya.

Massa melakukan aksi anarkis dengan merusak dan membakar sejumlah bagunan dan kendaraan bermotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com