Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM dan Universitas Sanata Dharma Tegaskan Tak Dukung Aksi #GejayanMemanggil

Kompas.com - 23/09/2019, 17:46 WIB
David Oliver Purba

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua universitas di Yogyakarta, UGM dan Universitas Sanata Dharma (USD) menegaskan tidak mendukung aksi #GejayanMemanggil.

UGM mengeluarkan tiga poin yang disampaikan dalam surat edaran Nomor: 6909/UNI.P/HMP/HM/2019.

Pertama, bahwa UGM tidak terlibat dan tidak mendukung aksi tersebut.

Kedua, kegiatan akademik pada 23 September 2019 tetap berjalan seperti biasa. Untuk itu, para mahasiswa, dosen, maupun tenaga pendidikan di lingkungan UGM diminta untuk tetap melakukan aktivitas akademik seperti biasa.

Ketiga, partisipasi terhadap aksi tersebut diminta untuk tidak melibatkan UGM dalam bentuk apa pun. Kemudian, segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggung jawab pribadi.

Surat edaran ini ditandatangani oleh Rektor UGM Panut Mulyono.

"Iya benar (UGM mengeluarkan surat edaran)," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Universitas Gadjah Mada Iva Ariani, Senin (23/9/2019).

Baca juga: #GejayanMemanggil, Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa di Yogyakarta

Pihak Universitas Sanata Dharma (USD) juga secara resmi juga mengeluarkan surat edaran.

Ada empat poin yang disampaikan rektorat Sanata Dharma terkait aksi damai #GejayanMemanggil.

Pertama, Universitas Sanata Dharma tidak terlibat dan terikat secara institusional dalam gerakan tersebut.

Kedua, pihak kampis tidak mendukung gerakan tersebut karena tidak jelasnya tujuan serta penanggung jawabnya.

Ketiga, kegiatan perkuliahan dan layanan administrasi perkantoran pada 23 September 2019 tetap berlangsung sebagaimana mestinya.

Baca juga: UGM dan Sanata Dharma Keluarkan Surat Edaran Terkait #GejayanMemanggil

Keempat, Universitas Sanata Dharma akan melakukan berbagai tindakan preventif yang perlu demi menjamin keselamatan, keamanan, dan ketertiban kehidupan kampus, mulai 23 September 2019 dan hari-hari sesudahnya jika dipandang perlu.

"Iya benar, karena tidak jelasnya agenda dan siapa di balik aksi tersebut," ucap Rektor Universitas Sanata Dharma (USD) Johanes Eka Priyatma. (Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com