Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Kerusuhan di Wamena, Ribuan Warga Mengungsi hingga Akses Internet Dibatasi

Kompas.com - 23/09/2019, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

"Guru tersebut sudah kita tanyakan dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kita pastikan. Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," tuturnya.

Baca juga: Kapolda Papua Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Kabar Hoaks

 

6. Ribuan warga mengungsi

Ribuan warga di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, mengungsi Markas Polres dan Kodim Jayawijaya pasca-kerusuhan, Senin (23/9/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, setidaknya di kantor Polres Jayawijaya terdapat sekitar 3.000 pengungsi. Mereka mengungsi karena takut terjadi kerusuhan susulan.

Selain itu mereka juga kehilangan rumah akibat dibakar massa.

Selain di kantor polisi, warga juga mengungsi di salah satu rumah anggota polisi. Ada sekitar 100 warga yang mengungsi ke rumah itu.

Salah satunya adalah Jenab Napitulu. Salah satu warga Wamena ini mengaku rumahnya habis dibakar.

Ia dan keluarganya pun mengungsi ke rumah salah satu anggota polisi.

Saat ini, kata Jenab, warga yang mengungsi mulai kekurangan makanan karena toko bahan makanan tutup.

"Kami berharap pemerintah ataupun pihak swasta membantu kami yang kekurangan makanan. Kami juga butuh baju karena yang kami bawa cuma baju di badan saja," kata Jenab.

Baca juga: Rusuh di Wamena Papua, Ribuan Warga Mengungsi dan Kekurangan Makanan

 

7. Akses internet dibatasi

IlustrasiMashable Ilustrasi
Kementerian Kominfo meminta operator seluler yang ada di Wamena untuk melakukan pembatasan alias throttling akses data internet di Wamena.

Hal tersebut disampaikan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu melalui pesan singkat.

"Pak Menteri sudah meminta operator untuk membatasi layanan data di Wamena dan sudah dilakukan oleh operator," kata Ferdinandus.

Kendati demikian ia belum merinci operator seluler mana saja yang sudah melakukan pembatasan akses.

Ia pun belum menjelaskan sejak dan hingga kapan throttling ini akan dilakukan.

SUMBER: KOMPAS.com ( John Roy Purba, Dhias Suwandi, Khairina, Farid Assifa, Yudha Pratomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com