Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Tutup Keindahan Lanskap Pegunungan dan Danau Laut Tawar

Kompas.com - 23/09/2019, 14:29 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TAKENGON, KOMPAS.com - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatra berdampak luas ke wilayah dataran tinggi Gayo, yakni Takengon dan Bener Meriah, Aceh, Senin (23/9/2019).

Akibat peristiwa itu, keindahan alam dua kabupaten yang memiliki ketinggian di atas 600 meter di atas permukaan laut tersebut, tidak lagi tampak.

Padahal, biasanya apabila warga melintasi Jalan Nasional Takengon-Bireuen, baik di Kabupaten Aceh Tengah maupun Bener Meriah, warga akan disuguhkan pemandangan alam yang indah.

Bukan hanya itu, kabut asap juga menutup barisan pegunungan di Bener Meriah serta Danau Laut Tawar yang ada di Takengon, Aceh Tengah.

Tertutupnya keindahan lanskap di dua daerah itu tampak saat Kompas.com melintasi pemandangan di Simpang Bur Singahmata, Kampung Paya Tumpi Baru.

Biasanya, banyak warga yang berswafoto di lokasi tersebut, karena tepat mengarah ke Danau Laut Tawar dan pegunungan yang mengelilinginya.

Namun, kali ini tidak ada warga yang mengabadikan momen, karena keindahan Kota Takengon tertutup kabut asap tebal.

Padahal, cuaca sedang cerah di daerah berhawa sejuk itu.

Selanjutnya, di Kabupaten Bener Meriah, asap tampak menyelimuti semua desa di daerah itu.

Meski demikian, kendaraan yang melintasi saat sejak pagi hingga Pukul 13.00 WIB, masih tampak normal.

Jarak pandang saat menggunakan jalur darat tidak terlalu terganggu.

"Biasanya, kalau pagi-pagi itu hawa sejuk dan keindahan bisa kita lihat langsung di sekitar rumah kita. Apalagi pegunungan yang menutupi Bener Meriah ini, sekarang sudah enggak kelihatan lagi gunung-gunung atau perbukitan," kata Erik, seorang warga Bener Meriah.

Erik awalnya tidak menduga kabut asap akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan di beberapa titik di Sumatera, juga akan menyelimuti daerah tempat ia berdomisili.

"Saya tidak menyangka kabut asap bisa sampai ke sini dan setebal ini, karena jauh dari titik lokasi kebakaran. Bahkan kita tinggal di atas pegunungan, di ujung Pulau Sumatera," ujar Erik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com