Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Surat Izin Tak Masuk Siswa MI demi Nonton Karnaval, Begini Faktanya

Kompas.com - 23/09/2019, 13:30 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sebuah surat berisi pemberitahuan dan permohonan izin tidak masuk sekolah bagi anaknya untuk menonton karnaval, viral di Jombang, Jawa Timur, melalui media sosial khususnya aplikasi WhatsApp, Sabtu (21/9/2019) lalu.

Surat tersebut ditulis oleh salah satu wali murid Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi'iyah (MISS) Bandung II, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Surat bertuliskan tangan itu beredar pada Sabtu (21/9/2019) lalu melalui aplikasi WhatsApp dan menjadi perbincangan karena isinya yang dinilai lain dari kebiasaan.

Berdasarkan salinan surat yang diperoleh Kompas.com dari salah satu group WhatsApp, surat bertuliskan tangan itu berisi pemberitahuan dan permohonan izin tidak masuk sekolah untuk salah satu siswa yang ditujukan kepada guru wali kelas 3 di MISS Bandung II.

Baca juga: Cerita Lengkap Hoaks Perampokan BRI Aceh yang Jadi Viral

 

Pada awal surat seperti tanggal, perihal, alamat surat serta pembuka surat, tidak ada yang aneh. Pada pembuka surat juga dituliskan nama murid dan kelas yang bersangkutan.

Namun, saat menuliskan alasan izin tidak masuk sekolah, ada kata-kata yang di luar kebiasaan.

Dalam surat tertulis, "Tidak bisa mengikuti pelajaran seperti biasanya dikarenakan 'Nangis Berok-berok Jalok Nontok Karnafal' (Menangis sambil berteriak keras minta nonton karnaval)".

Kata-kata dalam surat itu juga diikuti dengan pertanyaan bernada kritik kepada penyelenggara karnaval atau pawai budaya yang tidak tepat dalam memilih waktu pelaksanaan pawai budaya.

Pada Sabtu pagi, Pemkab Jombang mengelar pawai budaya dengan start di alun-alun Jombang dan melintasi jalan protokol Kabupaten Jombang. Pawai Budaya dimulai pada pukul 08.00 WIB.

"Piye Bu Mundjidah (Bupati Jombang) iki? Ngadakno karnafal kok bareng arek sekolah, wayahe lak yo mari dhuhur koyok biasae, ngeten niki sing salah sopo? (Bagaimana Bu Mundjidah (Bupati Jombang) ini? Mengadakan karnaval kok bersamaan dengan jam anak sekolah, mestinya kan habis dhuhur seperti biasanya, kalau seperti ini siapa yang salah?)" demikian kelanjutan isi surat tersebut.

"Bapak/Ibu Guru Mohon Maklum Nggeh..??" demikian kalimat penutup dalam surat yang ditandantangani oleh Subeki.

Saat dikonfirmasi, pihak sekolah membenarkan adanya surat yang dikirimkan salah satu wali murid dan beredar di media sosial, khususnya lewat aplikasi Whatsapp, Sabtu lalu.

"Iya, itu memang benar di sekolah kami, sekolah yang putri," kata Khoirul Muanam, guru MISS Bandung II, saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/9/2019).

Dijelaskan, surat tersebut sebenarnya hanya tersebar di kalangan guru melalui grup internal sekolah. Namun tanpa diduga, surat itu tersebar keluar dan menjadi viral.

Pada Sabtu, lanjut Muanam, ada sejumlah murid yang tidak masuk sekolah. Namun, dia tidak bisa memastikan alasan dari murid lainnya yang tidak masuk sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com