Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Siswa Madrasah di Pamekasan, Belajar di Gubuk Reyot dan Pinggir Kuburan

Kompas.com - 23/09/2019, 12:56 WIB
Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Ruang kelas di lembaga yang didirikan oleh Kiai Nasiruddin pada 1986 itu, sangat berkekurangan.

Dari 119 jumlah murid yang ada, hanya ada 5 ruang kelas.

Itupun masih dikurangi kantor sekolah dan ruang guru.

Akibat kekurangan kelas itu, tempat belajar murid-murid sering berpindah-pindah.

"Meskipun di pinggir kuburan, kita tetap mengajar. Kelas yang ada tidak cukup. Yang adapun, sebagian sudah bangunan tua dari kayu yang mulai reyot," ujar dia.

Khairul Umam, salah satu murid MI mengaku tidak nyaman belajar di kelas yang dindingnya sudah bolong-bolong.

Kalau musim kemarau kepanasan. Sedangkan, di musim hujan, airnya masuk ke dalam kelas.

"Panas sekali kelas ini. Kalau musim hujan, kelasnya basah dan tidak bisa belajar," kata Khairul Umam.

Kiai Nasiruddin, pengasuh lembaga pendidikan Misbahussudur mengatakan, pihaknya ingin segera merobohkan kelas tersebut, karena usianya sudah sangat tua dan tidak nyaman bagi para murid.

Namun, keinginan itu tidak terwujud, karena tidak ada biaya untuk membangunnya.

"Kalau tidak ada biaya, biar pakai yang ada saja. Siapa tahu Allah segera memberi rezeki untuk bisa membangun," kata Nasiruddin.

Kiai yang pernah belajar di pondok pesantren Miftahul Ulum Karang Durin, Kabupaten Sampang ini, tidak tega untuk memungut sumbangan kepada murid dan wali murid untuk membangun ruang kelas.

Sebab, rata-rata tingkat ekonomi orang tua murid dan masyarakat sekitar tergolong rendah.

"Kami tidak pernah minta sumbangan apapun kepada murid dan wali murid. Semua biaya pendidikan di sekolah kami gratis tanpa ada pungutan sepeserpun," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com