Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Hutan Gunung Semeru Masih Menyisakan Bara

Kompas.com - 22/09/2019, 13:23 WIB
Andi Hartik,
Khairina

Tim Redaksi

 

MALANG, KOMPAS.com - Personel gabungan sudah berhasil memadamkan api yang membakar hutan Gunung Semeru, Minggu (22/9/2019).

Namun, kebakaran hutan berpotensi kembali terjadi karena masih ada bara yang masih menyala.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie mengatakan, titik api terakhir berada di Blok Gunung Kepolo.

Di lokasi itu, api membakar semak, serasah dan rumput.

"Api bisa dikendalikan. Hanya tunggak-tunggak kayu yang tersisa sulit dipadamkan dan masih menimbulkan asap," katanya melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com.

Baca juga: Lereng Semeru Terbakar, Pendaki Hanya Boleh Sampai Ranu Kumbolo

John mengatakan, kebakaran di kawasan itu mencapai kisaran 10,2 hektar. Personel gabungan yang berjumlah 15 orang berusaha memadamkan api menggunakan jet shooter, sabit dan parang.

Sementara itu, air untuk memadamkan api didapat dari Sumbermani. Personel gabungan harus berjalan sekitar 2,5 kilometer dari titik kebakaran untuk menjangkau sumber air tersebut.

"Jarak lokasi sumber air ke titik api sekitar 2,5 kilometer," kata John.

Baca juga: Selama 2 Hari Hutan di Lereng Gunung Semeru Terbakar

Dikatakan John, kebakaran tidak bisa dipadamkan secara total karena medan yang berbahaya.

"Tim tetap menjaga keselamatan karena keterbatasan peralatan, medan yang terjal dan bukit yang sulit untuk dijangkau. Petugas hanya meminimalisir pada tempat yang bisa dijangkau dan mencegah agar tidak meluas," katanya.

Hutan di Gunung Semeru terbakar sejak Selasa (17/9/2019). Terdapat sejumlah titik kebakaran. Namun sebagian besar sudah bisa dipadamkan dan hanya menyisakan kebakaran hutan di Blok Gunung Kepolo imbas dari kebakaran hutan di Blank 75.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com