Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Tanjung Jabung Timur: Ada Perusahaan Tak Mau Bantu Padamkan Kebakaran Lahan

Kompas.com - 22/09/2019, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, Roby Nahliansyah mengatakan ada oknum perusahaan di wilayahnya yang tidak mau membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Padahal lokasi kebakaran tidak jauh dari areal lahan perusahaan.

Dilansir dari Tribun Jambi, pernyataan itu disampaikan Robby saat mengikuti rakor penanganan karhutla di Pemprov Jambi

Menurutnya, seharusnya semua pihak harus terlibat dalam upaya pemadaman, terutama perusahaan bidang perkebunan dan kehutanan.

Baca juga: Temui Mahasiswa yang Demo Karhutla, Ini Ajakan Wakil Ketua DPRD Jambi

Roby blak-blakan menyampaikan ulah perusahaan tersebut pada Gubernur Jambi dan Satgas Karhuta.

"Kalau perusahaan lain mau diajak kerja sama, tapi perusahaan yang satu ini tidak mau," kata Roby, Kamis (19/9/2019).

Roby berharap Gubernur Jambi, untuk memerintahkan semua perusahaan untuk membuat zona yang menjadi tanggung jawab masing-masing perusahaan meskipun berada di luar Zona Perusahaan.

Baca juga: Asap di Riau Juga Berasal dari Sumatera Selatan dan Jambi

 

Fenomena langit merah di Jambi

Kondisi Jambi berwarna merah pada Sabtu (21/9/2019) pukul 12.53 WIB.Facebook: Qha Caslley Kondisi Jambi berwarna merah pada Sabtu (21/9/2019) pukul 12.53 WIB.
Fenomena langit merah terjadi di Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi pada Sabtu (21/9/2019) siang.

Warga setempat, Mardiana mengatakan perubahan warna langit merah tersebut terjadi sekitar pukul 10.42 WIB hingga 14.00 WIB pada Sabtu (21/9/2019).

Dilansir dari Kompas.com, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Agus Wibowo Soetarno mengungkapkan bahwa warna merah terjadi karena pergerakan kabut asap dari titik api atau hotspot.

"Warna merah tersebut merupakan kabut asap yang bergerak dari hotspot yang ada di provinsi bagian selatan Provinsi Riau," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/9/2019) malam.

Baca juga: Langit Merah di Jambi Dikenal dengan Hamburan Rayleigh, Ini Penjelasannya

Menurutnya, titik api ini sudah ada sejak pertengahan Agustus 2019.

Sementara itu di sisi lain, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa fenomena langit berwarna merah bukanlah disebabkan tingginya suhu atau pengaruh api, tapi merupakan fenomena Hamburan Rayleigh.

"Ini nampaknya fenomena Hamburan Rayleigh. Hamburan Rayleigh itu hamburan elastis pada cahaya oleh partikel-partikel mikro/nano di udara yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak," ujar Marufin saat dikonfirmasi terpisah Kompas.com, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Marufin mengungkapkan bahwa fenomena ini umum dijumpai dan fenomena Rayleigh ini menjadi penyebab langit berwarna biru pada siang hari dan memerah kala senja atau fajar.

"Dalam kasus Jambi ini, kepadatan partikel-partikel mikro/nano di udara nampaknya cukup besar sehingga lebih padat ketimbang konsentrasi partikel pada udara normal," ujar Marufin.

"Karena lebih padat maka berkas cahaya Matahari yang melewatinya akan dihamburkan khususnya pada panjang gelombang pendek (spektrum biru dan sekitarnya) hingga medium (spektrum hijau dan sekitarnya)," kata dia.

Sumber: KOMPAS.com (Retia Kartika Dewi), Tribun Jambi.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com