Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemuda Asal Sragen Berbobot 140 Kg, Mesin Timbangan Rusak hingga Sehari Makan 8 Kali

Kompas.com - 22/09/2019, 07:00 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Sungadi (21), pemuda asal Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menderita obesitas.

Anak kelima dari pasangan Suwarno (59) dan Tukiyem (58) ini memiliki berat badan mencapai 140 kilogram.

Berat badan berlebih itu telah terlihat sejak Sungadi lahir. Sungadi lahir secara normal dengan berat badan saat itu 4,8 kilogram. Bobot Sungadi semakin bertambah di usia delapan tahun.

"Usia delapan tahun berat badannya mencapai 114 kilogram," kata Suwarno kepada Kompas.com di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga: Senyum Arya, Bocah Obesitas, saat Melihat Tangannya Mengecil...

Berat badan berlebih Sungadi diketahui saat mengikuti Posyandu di desanya. Dalam acara itu Sungadi ditimbang menggunakan mesin timbangan.

Sampai-sampai mesin timbangan yang digunakan untuk mengukur berat badan Sungadi rusak karena tidak kuat menahan berat badannya.

Sejak bobot Sungadi bertambah, porsi makan Sungadi semakin banyak. Dalam sehari dia bisa makan hingga delapan kali.

"Kalau tidak dikasih makan Sungadi menangis," ujar Suwarno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com