Tawaran tersebut disampaikan saat Adian dipanggil Jokowi pada 13 Agustus 2019 lalu.
Namun, Adian mengaku menolak tawaran Jokowi. Adian merasa dia tidak memliki bakat menduduki posisi menteri.
"Sudah (bertemu Jokowi), diminta jadi menteri. Saya empat kali bilang, 'ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri'," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/3019).
Namun dalam pertemuan tersebut, Adian mengaku belum sampai membahas untuk posisi menteri apa.
Baca juga: Adian Napitupulu Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri
Zaenal Abidin (29), pria yang tewas setelah dianiaya oleh oknum Polres Lombok Timur, sempat minta tolong agar berhenti dipukuli.
Hal ini disampaikan oleh keponakan Zaenal, Ikhsan, yang menjadi saksi dalam kejadian tersebut.
"Pas dipukul di tempat lantas, dia sempat minta tolong polisi, minta maaf, supaya berhenti dipukul," ungkap Ikhsan usai diperiksa sebagai Saksi di Kasubdit lll Polda NTB, Jum'at (20/9/2019).
Walau Zaenal telah meminta tolong, oknum polisi itu tetap tidak mengindahkannya.
"Sempat minta maaf, tapi tidak tahu dia lanjut (memukul)," kata Ikhsan sambil menunduk dengan diam kuasa hukum dari Biro Konsultasi Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Negeri Mataram.
Baca juga: Kepada Oknum Polisi, Zaenal Abidin Sempat Memohon untuk Berhenti Dipukuli
"Begitu dia pulang, ibunya langsung ambil uang buat beli sabu. Hasil tes urine ibunya juga positif sabu. Ayahnya pakai uang hasil mengemis anaknya itu main judi," ujar Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Indra T Herlambang, Sabtu (21/9/2019).
Jika tak membawa pulang uang, MS dipukuli oleh UG dan MI.
Bahkan MS pernah dipukul dengan menggunakan palu. MS juga pernah dirantai. Diketahui eksploitasi yang dilakukan UG dan MI sudah berlangsung dua tahun sejak MS berumur enam tahun.
Namun, saat diperiksa, UG dan MI membantah telah mengeksploitasi anak mereka.
Mereka bersikukuh tidak menyuruh MS mengemis. MS juga dirantai karena tidak mau mengaji.