Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua TKI Ilegal Asal NTT Meninggal Dunia di Malaysia, Ini Sebabnya...

Kompas.com - 21/09/2019, 20:29 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Timur meninggal dunia di Malaysia.

Kepala BP3TKI Kupang Siwa mengatakan, dua TKI malang tersebut bernama Oktoviana S Mau (36) dan Jimmi Saputra (41).

"Keduanya adalah TKI ilegal dan meninggal karena sakit,"ungkap Siwa kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Kapal Cepat Bawa 4 TKI Ilegal dan 1 WNA Diamankan Saat Akan ke Malaysia

Oktoviana meninggal akibat sakit lambung. Wanita asal dari Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu itu meninggal di Rumah Sakit Tapah, Negara Bagian Perak pada 3 September 2019 lalu.

Sementara Jimmi, meninggal akibat diabetes serta komplikasi penyakit lainnya. Pria asal Desa Tiweria, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende itu meninggal di Wangsa Maju, Kuala Lumpur pada 18 September 2019.

Jenazah Jimmi dan Oktaviana telah dipulangkan ke Indonesia dan akan tiba di Kupang pada Sabtu ini.

"Jenazah mereka akan dijemput oleh petugas BP3TKI Kupang dan selanjutnya akan dibawa ke kampung halamannya masing-masing," tutup Siwa. 

 

Kompas TV Polisi akhirnya menangkap orangtua yang memaksa anaknya mengemis di Kota Lhokseumawe, Aceh. Tidak hanya memaksa mengemis kedua orangtua ini juga merantai anaknya jika tidak membawa uang hasil mengemis. Kedua orangtua yang tega memaksa anaknya untuk mengemis ditetapkan sebagai tersangka eksploitasi anak oleh Polres Lhokseumawe, Aceh. Kedua tersangka mengaku memaksa anaknya untuk untuk membawa pulang uang sebesar Rp 100.000 rupiah dari hasil mengemis. Jika tidak mencapai target maka ibu kandung dan ayah tirinya itu akan menganiaya dan merantai anak berumur 9 tahun. Polisi juga menyita palu tali dan gelas yang digunakan untuk menganiaya korban. #KPAI #PenyiksaanAnak #Lhokseumawe
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com