Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kantin Legendaris Arowana Mace Ardi Unhas, Bisa Utang hingga Jadi Tempat Mengadu Mahasiswa

Kompas.com - 21/09/2019, 06:30 WIB
Himawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kantin Arowana Mace Ardi atau lebih akrab disebut Mace-mace (mama), berbeda dengan kantin-kantin yang ada di lingkup Universitas Hasanuddin (Unhas).

Kantin yang berada di dalam Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) ini bisa menjadi tempat utang bagi mahasiswa jika ingin makan tapi sedang tak punya uang.

Setidaknya pemandangan ini terlihat ketika Kompas.com mendatangi kantin ini beberapa waktu lalu.

Terlihat seorang mahasiswa langsung mendatangi mace. Mahasiswa tersebut mengaku memiliki utang makanan yang belum dibayar.

Mace sedikit kebingungan, ia bahkan tidak tahu kalau mahasiswa tersebut telah berutang padanya.

"Begini kalau ada yang utang, pasti dibayar kalau ada utangnya. Saya tidak pernah menagih dan catat kalau mau utang dia sendiri yang ambil," kata Mace saat diwawancara, Kamis (29/8/2019).

Mace pun menceritakan awal ia berjualan di Unhas. Ia mendirikan warungnya pada tahun 1989.

Awalnya kantin ini berdiri di koridor sewaktu Fakultas Peternakan dan Perikanan masih bergabung.

Kala itu ia hanya menjual rokok, permen yang disimpan di toples, dan roti. Semua hanya disajikan dalam satu meja.

Peranan Nurdin Abdullah yang kini jadi Gubernur Sulawesi Selatan juga besar pada kantin Arowana ini.

Mace mengatakan bahwa dulu, sewaktu masih menjual di area depan Fakultas Perikanan mengalami kerugian.

"Istri Pak Nurin, Bu Liz, dosen perikanan sementara Pak Nurdin dosen kehutanan, dia yang bantu. Dia bangunkan saya rumah-rumah untuk menjual," kenang Mace.

Diakui mace, Nurdin juga sering memberikannya nasihat untuk menjadi orang yang baik bagi para mahasiswa.

Semisal, kenangannya ketika diingatkan Nurdin untuk tidak membanderol mahal harga makanan yang dijualnya.

"Pak Nurdin bilang jangan kasih mahal ma, daripada mahasiswa lapar. Mahasiswa itu cuma diongkosi sama orangtuanya tidak ada pendapatannya. Besok lusa itu kalau sudah kerja, saya tidak akan dilupakan," tutur Mace Ardi menirukan perkataan Nurdin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com