Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Orangutan Tapanuli Terluka Saat Nyasar di Ladang Buah Warga

Kompas.com - 20/09/2019, 19:27 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah foto orangutan yang diunggah ulang akun istagram @jakartaanimalaidnetwork menjadi viral.

Foto tersebut menggambarkan wajah orangutan dengan luka di atas matanya.

Keterangan yang ditulis dalam dua bahasa di bawahnya menjelaskan, orangutan tersebut sebagai orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis) berjenis kelamin jantan. 

Foto itu sendiri awalnya diunggah akun instagram @orangutaninformationcentre. Akun tersebut juga menautkannya ke @jokowi, @siti.nurbayabakar dan @orangutan_tapanuli.

Sejak 8 jam setelah diunggah, foto tersebut telah disukai sebanyak 3.405 dan dikomentari 199 warganet.

Baca juga: Terungkap, Ini Penyebab Ribuan Ikan Mati Secara Misterius di Ambon

Berikut keterangan di bawah foto tersebut:

Satu individu orangutan tapanuli jantan pada hari ini diselamatkan oleh tim yang terdiri dari BBKSDA Sumut dan OIC, dari perkebunan masyarakat yang berbatasan dengan ekosistem Batang Toru di Desa Aek Batang Paya, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan. 

Orangutan yang diperkirakan berumur 30 tahun ini dalam kondisi sangat kurus dan mengalami luka parah akibat benda tajam di wajah dan punggung.

Saat ini, orangutan mengalami kondisi kritis dan mendapatkan perawatan medis. Orangutan tersebut ditemukan di wilayah perladangan masyarakat yang berpotensi sebagai koridor yang menghubungkan dua blok hutan - areal yang diidentifikasi sangat penting bagi keberlanjutan spesies sangat langka ini.

Bersama-sama dengan BBKSDA Sumatera, kami akan terus bekerja di lansekap Batang Toru untuk melindungi spesies kera besar paling terancam punah ini dari semua ancaman.

#tapanuliorangutan #orangutan #SOS@jokowi @siti.nurbayabakar@orangutan_tapanuli).

 

Konfirmasi camat

Atas informasi tersebut, Camat Sipirok Sarbin Hasibuan membenarkan penemuan orangutan tersebut.

Sarbin mengaku sudah menghubungi pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumut.

Menurut dia, orangutan dibawa dari Desa Aek Batang Paya, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, menuju ke Medan.

"Begini, sifat orangutan ini, kalau tak dihalau, dia enggak mau lari atau keluar dari pokok (pohon) durian, kalau musim durian. Jadi kami tembak bius terus ke Medan, karena orangutan itu kan masih di atas pohon. Begitu katanya,"ujar Sarbin, Jumat (20/9/2019).

Menurut Sarbin, di tempat ditemukannya orangutan memang banyak kebun durian milik masyarakat.

"Kasus seperti ini baru ini saya dengar. Ini tadi saya hubungi BKSDA. Kadesnya belum. Lagi rapat,"kata Sarbin.

Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi membenarkan adanya satu orangutan yang dievakuasi dari Sipirok lalu dibawa ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Batu Mbelin.

Pusat karantina itu dikelola Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan BBKSDA Sumut dalam Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP).

"Iya betul, ada dievakuasi satu orangutan dari sana, sekarang lagi diobati di karantina Batu Mbelin," kata Hotmauli, Jumat sore.

Mengenai luka yang diderita orangutan tersebut, dia enggan merincinya.

Dia hanya menyebut bahwa orangutan tersebut mengalami luka di pelipisnya.

"Kemungkinan orangtutan tapanuli, karena terdapat dari daerah sana, dari ekosistem Batang Toru," kata Hotmauli.

Menurut dia, saat ini di daerah tersebut sedang memasuki musim buah, sehingga banyak orangutan yang turun ke kebun-kebun milik masyarakat.

"Jadi memang orangutan itu banyak yang turun ke kebun-kebun makan durian, petai dan sudah cukup banyak durian yang dimakan. Kami khawatir, mungkin ada petani yang kesal karena buah duriannya banyak yang tak bisa dipanen," kata Hotmauli.

Baca juga: Kisah Pemuda yang Menembus Pedalaman, Membantu Disabilitas lewat Media Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com