"Begini, sifat orangutan ini, kalau tak dihalau, dia enggak mau lari atau keluar dari pokok (pohon) durian, kalau musim durian. Jadi kami tembak bius terus ke Medan, karena orangutan itu kan masih di atas pohon. Begitu katanya,"ujar Sarbin, Jumat (20/9/2019).
Menurut Sarbin, di tempat ditemukannya orangutan memang banyak kebun durian milik masyarakat.
"Kasus seperti ini baru ini saya dengar. Ini tadi saya hubungi BKSDA. Kadesnya belum. Lagi rapat,"kata Sarbin.
Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi membenarkan adanya satu orangutan yang dievakuasi dari Sipirok lalu dibawa ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan di Batu Mbelin.
Pusat karantina itu dikelola Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan BBKSDA Sumut dalam Program Konservasi Orangutan Sumatera (SOCP).
"Iya betul, ada dievakuasi satu orangutan dari sana, sekarang lagi diobati di karantina Batu Mbelin," kata Hotmauli, Jumat sore.
Mengenai luka yang diderita orangutan tersebut, dia enggan merincinya.
Dia hanya menyebut bahwa orangutan tersebut mengalami luka di pelipisnya.
"Kemungkinan orangtutan tapanuli, karena terdapat dari daerah sana, dari ekosistem Batang Toru," kata Hotmauli.
Menurut dia, saat ini di daerah tersebut sedang memasuki musim buah, sehingga banyak orangutan yang turun ke kebun-kebun milik masyarakat.
"Jadi memang orangutan itu banyak yang turun ke kebun-kebun makan durian, petai dan sudah cukup banyak durian yang dimakan. Kami khawatir, mungkin ada petani yang kesal karena buah duriannya banyak yang tak bisa dipanen," kata Hotmauli.
Baca juga: Kisah Pemuda yang Menembus Pedalaman, Membantu Disabilitas lewat Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.