Upaya pengobatan yang dilakukan keluarga membuat pesangon dari perusahaan sebesar Rp 30 juta habis. Sementara keadaan Fendi belum ada perubahan.
Perusahaan tempatnya bekerja kemudian memberikan surat untuk mengurus klaim asuransi Jamsostek. Sayangnya, upaya melakukan klaim terhadap asuransi tersebut terkendala dengan surat keterangan dokter yang harus didapatkan dari RSU Dr Soetomo.
“Dengan alasan keadaan pasien harus dirawat di sana. Padahal kalau mau membawa ke sana kita kesulitan karena Fendi tidak bisa duduk. Pake kursi roda juga jatuh ke bawah,” kata Edi.
Baca juga: Kisah Rosna, Wanita Asal Maluku Pertama yang Sujud Syukur di Puncak Carstensz
Mono, orangtua Fendi mengatakan, hanya bisa pasrah dengan keadan anaknya.
Dia berharap ada bantuan yang bisa meringankan bebannya yang hanya sebagai buruh tani.
“Harapannya bisa dapat klaim dari Jamsostek, tapi syarat surat kesehatan dari RSU Dr Soetomo sulit didapatkan,” kata Mono.
Selama menjalani pengobatan, Fendi hanya mengandalkan BPJS dan pesangon perusahaan tempatnya bekerja.
Meski tergolong keluarga kurang mampu, belum ada bantuan dari pemerintah daerah yang diterima Fendi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.