Kasus Bayi 14 Bulan Minum 5 Gelas Kopi Sehari, Pernikahan Dini Jadi Pemicu

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Berita tentang bayi 14 bulan asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bernama Khadijah Aura yang diberi lima gelas kopi per hari oleh orangtuanya  sempat menjadi perbincangan hangat.

Kedua orangtua Khadijah memberikan kopi karena tak sanggup membeli susu.

Keduanya hanya pekerja serabutan sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, apalagi membelikan Khadijah susu.

Baca juga: Ibu Bayi 14 Bulan Janji Tak Akan Lagi Berikan Anaknya 5 Gelas Kopi Sehari

Kondisi yang dialami Khadijah tak terlepas dari pernikahan dini kedua orangtuanya. 

Pernikahan dini ini memicu rendahanya pengetahuan orangtua terhadap pola asuh anak serta masalah sosial lain, salah satunya ekonomi. 

Kedua orangtua Khadijah, Sarifuddin dan Anita, menikah dini atas restu kedua orangtua mereka.

Anita menikah di usia 15 tahun, sedangkan Sarifuddin saat itu berusia 17 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Suaib Nawawi, mengatakan, pernikahan dini di Polewali Mandar masih sangat dominan.

Masalah sosial yang dihadapi keluarga Sarifuddin-Anita dianggap sebagai dampak pernikahan usia muda.

Hal itu membuat keduanya belum siap mental menjadi orangtua, termasuk belum mampu mencukupi kebutuhan ekonomi.

Ketidaksiapan orangtua secara sosial, ekonomi, ataupun fisik dan psikologi dalam menghadapi masalah rumah tangga dinilai menjadi salah satu faktor yang membuat orangtua bayi kurang memahami tentang pola asuh anak yang baik dan benar bagi anaknya.

“Dalam jangka waktu lama pemberian kopi kepada anak bisa berpotensi merusak sistem kerja saraf, termasuk memengaruhi kerja jantung. Bisa juga menyebakan osteoporosis pada anak,” ujar Nawawi, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Bayi 14 Bulan yang Diberi 5 Gelas Kopi Setiap Hari Akhirnya Minum Susu

Dari hasil pemeriksaan sementara, kondisi kesehatan Khadijah masih terbilang baik.

Namun, mengonsumi kopi dalam jangka panjang akan berakibat buruk bagi kesehatan dan pertumbuhan Khadijah. 

Saat ini dengan bantuan pemerintah dan pihak lainnya, Khadijah sudah dapat meminum susu.