Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2019, 10:34 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memulai penataan empat kawasan wisata air. Yakni revitalisasi Sungai Kalimalang (Bekasi), Situ Ciburuy (Kabupaten Bandung Barat), Situ Rawa Kalong (Kota Depok), dan Waduk Dharma (Kabupaten Kuningan).

Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jabar Linda Al Amin mengatakan, untuk Kalimalang penataan akan dimulai pada wilayah Utara sungai dengan fokus pembangunan di luar badan sungai.

"Ada monumen bangunan tinggi seperti hiasan taman, 10 tiang bendera untuk event, pagar pembatas antara sempadan dan saluran. Minggu depan grounbreaking di sisi utara Kalimalang," ujar Linda, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Foto Syur Wanita Berbaju PNS Viral, Pemprov Jabar Lakukan Penelusuran

Sementara revitalisasi Situ Ciburuy di tahun ini fokus pada pembenahan gerbang masuk dan taman. Adapun pembangunan pasar apung, restoran, jembatan, rencananya dilakukan pada tahun 2020.

"Semoga tahun ini juga bisa dilihat ada perubahan dan jadi semangat kita menjaga kebersihan tempat wisatanya. Anggarannya sekarang Rp 2,6 miliar. Tahun depan Rp 24 miliar," tambahnya.

Sedangkan, untuk revitalisasi Situ Rawa Kalong, tahun ini meliputi pembangunan tembok penahan tanah, penataan ruang terbuka, taman, dan tempat parkir. Untuk bangunan terapung, seperti amphitheater, plaza, dan pasar terapung, dikerjakan tahun depan.

Sementara revitalisasi Waduk Dharma mencakup pembenahan pintu gerbang, taman terbuka, dan aksesbilitas. Rencananya pada 2020, Waduk Dharma akan dilengkapi dengan gedung serba guna, camping ground, menara air, dan jalan terapung.

Baca juga: Pemprov Jabar Teken Kerja Sama dengan Grab, Ini Programnya

Linda memastikan, pengembangan objek wisata air tidak akan mengganggu pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA) dan dilakukan sesuai regulasi. Karena itu, bangunan terapung yang akan dibuat di sejumlah situ tidak permanen.

"Bangunan terapung di atas badan air itu nantinya tidak permanen karena dibangun tanpa fondasi. Sesuai izin Ditjen SDA Kementerian PUPR RI, bangunan terapung tidak boleh mengganggu pemeliharaan dan merusak keaslian," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com