Sementara Rini Sibuea mengaku sudah enam bulan mengemis setelah suaminya meninggal dunia.
Baca juga: Kisah Naga, Bocah Kelas 3 SD Mengemis untuk Ibu yang Lumpuh
Saat mengemis, dia membawa dua anaknya yang berusia 6 tahun dan 1,5 tahun. Anak keduanya yang masih berusia 4 tahun ditinggal di rumah karena sakit sesak.
"Kadang dapat Rp 50 ribu, kadang enggak ada dapat sama sekali. Ini hanya untuk menutupi kebutuhan hidup. Saya banyak utang, makanya harus kerja begini," akunya.
Rini juga menjelasakan uang yang didapatkannya tidak diberikan kepada siapa pun.
"Ongkos pergi dan pulang Rp 15 ribu. kalau ditanya pendapatannya untuk apa, ya untuk bayar uang sekolah dan kebutuhan hidup," katanya.
Baca juga: Dipaksa Mengemis oleh Ibu Tirinya, DPPA Makassar Selamatkan Anak Ini
Kepala Dinas Sosial Kota Medan, Endar S. Lubis mengatakan, anak-anak tersebut akan diangkat menjadi anak negara dan dirawat di rumah penampungan jika ditemukan fakta bahw aorangtua tidak bertanggung jawab.
Menurutnya Pemkot Medan sudah melakukan assessment dan akan dilanjutkan dengan kunjungan keluarga.
"Apakah termasuk orangtua bertanggung jawab atau tidak. Kalau tidak, akan kita angkat sebagai anak negara untuk dididik di panti yang menangani anak-anak terlantar," kata dia.
Ia menjelasakan solusi yang pertama adalah pemberdayaan secara ekonomi dengan membentuk kelompok usaha bersama.
"Kita data apakan mereka sudah terima program atau belum, misalnya Program Keluarga Harapan (PKH), BPJS, Kartu atau Kartu Pintar untuk anak-anaknya, akan kita cek," kata Endar.
Baca juga: Seorang Ayah di Makassar Ditangkap karena Jadikan Anaknya Pengemis
SUMBER: KOMPAS.com (Dewantoro)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.