Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hibur Pengungsi Kabut Asap Pekanbaru, Komunitas Ini Sediakan Buku Bacaan

Kompas.com - 20/09/2019, 06:59 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Dalam rangka program literasi untuk kemanusiaan, Komunitas Teratak Literasi menyediakan buku bacaan di posko evakuasi korban kabut asap di Pekanbaru, Riau.

Hal itu mereka lakukan, karena peduli terhadap korban asap. Terlebih, saat ini  anak-anak sekolah diliburkan.

Sehingga, anak-anak maupun orang tua terpapar kabut, bisa membaca sambil berobat di posko evakuasi korban asap, yang terletak di Jalan Wonosari nomor 18, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau.

Pegiat Teratak Literasi, Bambang mengatakan, berbagai macam buku bacaan yang disediakan di posko evakuasi korban kabut asap tersebut.

"Kami menyediakan lebih dari seratus buku yang bisa dibaca di rumah evakuasi. Ada buku agama, novel, lingkungan, biografi tokoh, dan buku anak-anak," sebut Bambang kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Kamis (19/9/2019).

Baca juga: Pedagang Kaki Lima di Pekanbaru Sepi Pembeli gara-gara Kabut Asap

Dia mengatakan, dalam menjalankan program ini, Teratak Literisasi bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Pekanbaru, dan beberapa pihak lainnya.

Lazismu Pekanbaru sebagai penyedia posko evakuasi, sedangkan Teratak Literisasi menyediakan buku bacaan.

Hingga kini, terdapat belasan warga korban asap yang singgah ke rumah evakuasi. Ada anak-anak dan orang tua.

Beberapa anak dan orangtuanya memanfaatkan baca buku sambil menghirup udara segar di ruang yang difasilitasi AC. Relawan posko juga menyediakan tabung oksigen untuk korban sesak napas.

Baca juga: Dampak Kabut Asap di Aceh, Citilink dan Wings Air Batal Terbang ke Kualanamu

"Kami hadir memberikan akses terhadap buku-buku. Kami berharap dalam setiap posko tanggap darurat asap terdapat fasilitas buku-buku yang bermanfaat untuk korban atau pasien, maupun relawan," ujar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) ini.

Bambang menambahkan, program kemanusiaan ini rencananya akan berlangsung sampai bencana asap berakhir di Bumi Lancang Kuning.

Sebagaimana diketahui, kabut asap pekat lebih dari sepekan menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru. Hari ini jarak pandang hanya sekitar 700 meter.

Sejak bencana ini, menyebabkan banyak warga yang jatuh sakit, karena kualitas udara sangat tidak sehat hingga berbahaya. Bahkan, warga terpapar asap makin banyak mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com