Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP yang Tewaskan Teman Sebangku dalam Duel Diancam 15 Tahun Penjara

Kompas.com - 19/09/2019, 19:49 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

GROBOGAN, KOMPAS.com - Berawal dari saling ejek, perseteruan antara dua pelajar kelas 2 SMPN 4 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah berakhir petaka.

AG (13) meregang nyawa setelah dipukul dua kali pada bagian kepalanya oleh MA (13),  pada Selasa (17/9/2019) siang.

Kedua siswa sebangku ini diketahui terlibat duel di tepi sawah di jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi.

Baca juga: Saling Ejek, Siswa SMP Tewas Usai Duel dengan Teman Kelas, Ini Faktanya

MA yang merasa jengkel dihina oleh AG, menghadangnya sepulang sekolah. Dari situ lah cekcok itu kian memanas hingga berujung maut.

Dalam kronologi yang dihimpun tim Satreskrim Polres Grobogan, pada Selasa (17/9/2019) siang, sepulang sekolah sekitar pukul 12.30 WIB, korban meninggalkan sekolah menuju rumah mengendarai motor matik.

Saat itu, korban sempat mengantarkan temannya sekolah untuk pulang ke rumah.

Selepas itu, korban yang mengendarai motor sendiri, dihentikan lajunya oleh MA yang berboncengan motor dengan temannya, GY (15) di tepi sawah di jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi.

Setelah korban berhenti, MA turun dari motor dan menghampiri korban yang masih di atas motor Beat-nya. Selanjutnya, MA bertanya kepada korban dengan nada tinggi.

"Aku lahpo mbok ece terus, bapakku yo melu mbok eceni ? (Kenapa aku kamu hina terus, termasuk juga bapakku kamu hina ?)," tanya MA saat itu.

Kemudian korban pun spontan menjawab pertanyaan MA.

"Lha lahpo ? (Memang kenapa?)," jawab korban.

Seketika itu korban memegang kerah kaos MA dan menampar pipi MA satu kali.

MA pun lantas membalas dengan memegang kaos dan memukul pipi kanan korban sebanyak 2 kali.

Korban langsung terjatuh dari atas motor dan kepalanya membentur jalan cor beton.

Saat itu, MA dan GY ketakutan lantaran korban merintih kesakitan dalam kondisi lemas. MA dan GY yang kebingungan kemudian meninggalkan korban.

Baca juga: Bukan Dikeroyok, Pelajar SMP Tewas Setelah Duel dengan Teman Sebangku

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Agus Supriyadi Siswanto, menyampaikan, dari kasus tewasnya AG, kepolisian telah menetapkan MA sebagai tersangka.

Meski demikian, kepolisian tidak melakukan penahanan terhadap tersangka lantaran berstatus pelajar dan masih di bawah umur.

"Kami tetapkan MA sebagai tersangka. Namun hingga proses persidangan, hanya wajib lapor dan tidak kami tahan. Kami akan jerat pasal perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata Agus saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (19/9/2019).

Seperti diketahui, seorang pelajar SMP kelas 2 di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tewas setelah diduga dikeroyok oleh siswa sebayanya, Selasa (17/9/2019) siang.

Korban berinisial AG ditemukan oleh beberapa warga sudah tak bernyawa tergeletak di samping motornya di pinggir jalan Dusun Krandon, Desa Nambuhan, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.

Kakek AG, Pardi (57) mengatakan, dalam  keterangan yang ia peroleh dari teman-teman cucunya itu, sebelumnya AG terlibat cekcok dengan temannya di sekolah.

Sampai akhirnya sepulang sekolah, AG yang mengendarai motor matik dicegat oleh beberapa temannya. AG pun diduga dihajar hingga tewas. 

"Cucu saya ejek-ejekan sama temennya. Lalu pulang sekolah dipepet oleh teman-temannya. Cucu saya katanya kemudian dihajar hingga meninggal dunia. Cucu saya ditemukan tergeletak sudah tak bernapas oleh warga yang melintas," tutur Pardi saat ditemui Kompas.com.

Menurut AG, cucunya itu tak memiliki riwayat penyakit membahayakan. Semasa hidup kesehatannya stabil.  

AG juga dikenal  berkepribadian baik dan sopan. Pihak keluarga pun berharap supaya polisi dapat mengusut tuntas kasus kematian AG.

Selama ini, AG tinggal bersama orangtuanya di  Dusun Kepoh, Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, Grobogan.

"Cucu saya anak yang baik. Ayahnya bekerja buruh di Medan dan ibunya petani. Kami berharap polisi bisa menangkap pelakunya dan dihukum seadil-adilnya. Rencana langsung kami makamkan malam ini, " kata Pardi.

Jasad anak kedua putra pasangan Sutiyo dan Kiswati itupun kemudian dibawa ke Puskesmas Pulokulon untuk diperiksa.

Dari hasil pemeriksaan medis Puskesmas Pulokulon, ditemukan sejumlah luka pada bagian kepala dan dada AG.

Selepas diperiksa di Puskesmas Pulokulon, jasad korban kemudian dibawa ke RSUD dr Soedjati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Iya ditemukan ada luka-luka memar, lebam pada pipi dan dada AG," terang Anik petugas medis Pulokulon.

Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agus Supriyadi Siswanto mengatakan, kasus kematian pelajar SMPN 4 Purwodadi itu masih didalami oleh tim Satreskrim Polres Grobogan. Sejumlah saksi masih diperiksa untuk dimintai keterangan.

"Dugaannya perkelahian. Ditemukan luka - luka pada fisik korban. Kami masih periksa sejumlah saksi. Tunggu hasilnya," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com