Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Gempa Tuban, Warga Lombok Panik hingga Penjelasan BMKG

Kompas.com - 19/09/2019, 17:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Barat Laut Tuban, Jawa Timur, pada hari Kamis (19/9/2019), sekitar pukul 14.06 WIB.

Berdasar keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di titik koordinat 6.40 LS (Lintang Selatan) dan 111.84 BT (Bujur Timur), dengan kedalaman 656 km.

Gempa tersebuut dinyatakan tidak berpotensi Tsunami. Namun, geteran gempa tersebut terasa hingga di sejumlah daerah, antara lain Lombok, Bali dan Yogyakarta.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Warga di Lombok berhamburan keluar rumah

Warga Kota Mataram berhamburan keluar dari rumah dan pusat perbelanjaan serta perkantoran saat gempa Tuban terjadi.

"Gempa ini, kok panjang waktunya...keluar, keluar," kata Wudi, salah seorang warga Kota Mataram.

Sementara itu, menurut salah satu Petugas BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Ricko Kardoso, gempa yang berpusat di Tuban memang terasa hingga di Mataram, Lombok.

"Benar, gempa di Tuban terasa hingga Lombok. Jika gempa bumi itu dalam dan magnitudonya besar, maka dampak guncangan di permukaannya juga luas," kata Ricko.

Baca juga: Gempa di Tuban Terasa hingga Mataram, Warga Berhamburan Keluar Rumah

2. Gempa Tuban terasa hingga Yogyakarta

Salah seorang warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Wijaya, mengaku merasakan getaran gempa kendati hanya beberapa detik.

"Iya tadi saya merasakan gempanya. Saya merasa seperti digoyang," katanya, seperti dilansir dari Antara.

Sementara itu, warga lainnya, Jati, juga merasakan hal yang sama. Akibat getaran gempa itu, dirinya yang sedang berada di Gedung Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengaku seperti terdorong.

"Saat duduk-duduk di GSP UGM tiba-tiba tubuh seperti terdorong. Lumayan agak beberapa sekian detik terasa goyang," tambah dia.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Yogyakarta, Agus Riyanto menyebutkan gempa dirasakan meluas hingga Yogyakarta karena spektrum gelombang gempa bumi yang terjadi di perairan Utara Laut Jawa itu berjalan sehingga dirasakan meluas hingga Yogyakarta.

"Spektrum gelombangnya berjalan sehingga dirasakan meluas oleh masyarakat," kata Agus.

Baca juga: Cerita Renold Berhenti Kuliah Saat Skripsi: Jadi Peternak Babi dengan Omzet Miliaran Rupiah

3. Gempa susulan di Tuban capai 6 magnitudo

BMKG Juanda mencatata kekuatan gempa susulan yang terjadi di 56 kilometer barat laut Kabupaten Tuban, Jawa Timur dengan kedalaman 648 kilometer, mencapai kekuatan 6,0 magnitudo atau meningkat dari sebelumnya 5,6 magnitudo.

Sementara itu, Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo Jawa Timur, Kamis mengatakan, gempa Tuban juga dirasakan sampai wilayah Madura, Malang, Denpasar (Bali), Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, Bima di Nusa Tenggara Barat .

"Selain itu juga dirasakan di Cilacap dan Purworejo, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lumajang, Tuban, Trenggalek, Surabaya dan juga Bandung, Jawa Barar," katanya.

Baca juga: Jadi Tersangka, Menpora Diserang Netizen hingga Tutup Kolom Komentar Medsos

4. Terkena getaran gempa Tuban, BPBD Bali pantau kerusakan

Gempa Tuban dirasakan di tujuh kabupaten/kota di Bali, kecuali di Kabupaten Jembrana dan Karangasem.

"Terkait dampak kerusakan akibat gempa, saat ini tim Pusdalops sedang menghubungi semua kabupaten/kota. Untuk update-nya, nanti akan kami sampaikan kembali," ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, di Denpasar, Kamis.

Berdasarkan informasi resmi dari BMKG, setelah gempa pertama yang terjadi pukul 14.06 WIB, kemudian terjadi gempa susulan dengan magnitudo 6.0 SR pada pukul 14.31 WIB.

Gempa susulan ini dengan kedalaman 648 kilometer, dengan lokasi 56 kilometer barat laut Tuban, Jawa Timur, 61 km timur laut Rembang-Jateng, 75 km timur laut Blora-Jawa Tengah, dan 138 km barat laut Surabaya-Jatim.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 dan 6,0 Guncang Tuban, Terasa hingga Lombok

5. Penjelasan BMKG terkait gempa di Jatim

Menurut Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumui dan Tsunami BMKG, dua gempa di wilayah laut Jawa pada Kamis(19/9) terjadi akibat deformasi atau perubahan batuan pada Lempeng Indo-Australia.

"Gempa ini juga menjadi bukti bahwa aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di kedalaman 500 kilometer di bawah Laut Jawa masih aktif. Di bawah Laut Jawa tersebut Lempeng Indo-Australia menunjam dan menukik curam hingga kedalaman lebih dari 600 kilometer," ungkap Daryono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis sore.

Gempa jenis dalam atau deep focus earthquake itu berlokasi di laut sekitar 88 km arah timur laut kota Rembang, Jawa Tengah di kedalaman 620 km. Gempa kedua terjadi 75 km timur laut kota Rembang dan terjadi di kedalaman 623 km.

Seperti diketahui, telah terjadi gempa di wilayah laut Jawa pada pukul 14.06 WIB dan 14.31 WIB pada Kamis, dengan kekuatan masing-masing memiliki magnitudo 6,1 SR dan 6,0 SR dengan jarak episenter 21 kilometer. Gempa tersebut sangat terasa di daerah Jawa Timur sampai ke Bali.

Baca juga: Udara Palembang di Level Tidak Sehat, Dinkes Sumsel Belum Sediakan Safe House

Sumber: KOMPAS.com (Fitri Rachmawati, David Oliver Purba)/Antara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com