Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Istri Paksa Anaknya Mengemis, Jika Menolak Akan Disiksa dan Diikat Rantai Besi

Kompas.com - 19/09/2019, 10:01 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Pasangan suami istri (pasutri) berinisial MI (39) dan UG (38) dilaporkan warga lantaran menyiksa anaknya (MS) hingga sakit. Keduanya akhirnya diamankan Polres Lhokseumawe, Rabu (18/9/2019). 

Suami istri ini menyiksa anaknya karena sang anak menolak mengemis. Pasutri ini sendiri adalah warga Desa Tumpok Tengoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. 

Menurut warga, MI dan UG memaksa MS untuk menjadi pengemis. Jika tidak membawa uang hasil mengemis, anak tersebut disiksa dan diikat dengan rantai besi.

Menurut Kepala Hubungan Masyarakat Polres Lhokseumawe Salman Alfarasi, pihaknya menerima informasi dari masyarakat tentang kondisi anak tersebut dari warga.

Baca juga: Ditikam Suami, Istri Tewas Tersungkur di Samping Bayinya

 

Menurut informasi itu, diketahui korban diikat dengan rantai besi karena tidak membawa uang hasil mengemis di jalan protokol dan warung kopi Kota Lhokseumawe.

"Menurut keterangan warga, korban menentang kedua orangtuanya. Korban melakukan perlawanan karena tidak mau membawa pulang hasil mengemis," kata Salman.

Setelah mengamankan MI dan UG, Polres Lhokseumawe masih memeriksa keduanya.  

"Saat ini kami periksa intensif di Mapolres. Nanti perkembangannya kami perbaharui lagi," kata Salman. 

Baca juga: Bahagianya Suami-Istri Patah Kaki Asal Flores Dapat Akta Kelahiran Anak, Namanya Terinspirasi Jokowi

Pengakuan bocah MS: Saya sering dipukul...

Sementara itu, MS (9) mengaku kerap mendapat penyiksaan dari orangtuanya jika tidak membawa uang hasil mengemis. 

Dia juga mengaku jika MI bukanlah ayah kandungnya akan tetapi hanyalah ayah tirinya. 

"Ayah itu ayah tiri saya. Dia memukul, kadang bagian kepala. Kalau saya tidak bawa uang hasil mengemis," pungkasnya.

Kepala Hubungan Masyarakat Polres Lhokseumawe Salman Alfarasi mengatakan, untuk sementara MS akan diamankan dan tinggal dengan keluarga terdekat lainnya. 

Baca juga: Suami Istri Terduga Teroris 10 Tahun Tinggal di Sampang Madura

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com