Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran 100 Hektare Lahan di Bengkulu Hanguskan Rumah Warga

Kompas.com - 19/09/2019, 09:00 WIB
Firmansyah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Kebakaran yang melanda 100 hektare perkebunan masyarakat di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, sejak satu bulan terakhir ikut menghanguskan rumah warga.

"Terdapat 100 hektare kebun warga terbakar, satu rumah hangus rata dilalap api. Untuk warga yang rumahnya terbakar telah kami dirikan rumah sederhana yang dibangun secara gotong-royong," kata Kepala Desa Malakoni Tedi Sudardi, Kamis (19/9/2019).

Sejak 8 Agustus 2019, api terus membakar lebih dari 100 hektare kawasan perkebunan masyarakat di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Baca juga: Sepekan Terakhir Suhu di Bengkulu Makin Dingin, Ini Penyebabnya

 

Kebakaran terus meluas. Pergerakan api mulai mengarah ke kawasan hutan lindung di pulau terluar di Provinsi Bengkulu itu, Rabu (18/9/2019).

"Kebakaran sudah satu bulan terjadi, warga setiap hari memadamkan api, tapi tak kuasa. Kami sudah dibantu polisi, TNI, namun karena minimnya alat dan jauhnya sumber air mengakibatkan api gagal dipadamkan," ujar Kepala Desa Malakoni Tedi.

Selain minimnya peralatan pemadam dan jauhnya sumber air, lokasi kebakaran juga berada pada ketinggian puncak bukit, sehingga tidak dapat dijangkau dengan kendaraan.

"Satu-satunya cara pemadaman harus dilakukan menggunakan pesawat terbang atau helikopter," kata dia.

Warga mencoba mengakali api dengan cara membuat parit agar api tidak melebar. Namun, usaha tersebut gagal, karena embusan angin cukup kencang dan membawa api menyeberang ke lokasi lain.

Baca juga: Satu Warga Tewas Terdampak Kebakaran Hutan di Jateng

 

Saat ini, menurut Tedi, kebakaran sudah mengkhawatirkan, karena api mulai menjalar masuk ke kawasan hutan lindung.

Ia khawatir bila hutan lindung yang luasnya ribuan hektare terbakar, maka Pulau Enggano akan terancam tenggelam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com