Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spot-spot dan Waktu yang Tepat untuk Nikmati Pemandangan Negeri di Atas Awan

Kompas.com - 19/09/2019, 07:38 WIB
Farid Assifa

Editor

BANTEN, KOMPAS.com - Setelah viral di media sosial, objek wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kabupaten Lebak, Banten, kini mulai ramai dikunjungi wisatawan.

Pengelola pun sudah menyediakan spot-spot untuk menikmati pemandangan hamparan awan.

"Spot utama memang di atas bukit yang sudah kita sediakan. Namun, di sini di sepanjang jalan ke atas bukit juga ada tempat-tempat terbuka untuk menikmati pemandangan, dan tidak kalah indahnya dengan di atas," kata Sukmadi, pengelola Negeri di Atas Awan Gunung Luhur kepada Kompas.com, Rabu (19/9/2019).

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Negeri di Atas Awan Gunung Luhur | Kunjungi Lokasi Kebakaran di Riau, Jokowi Pakai Mobil Rental

Diberitakan Kompas.com, bagi wisatawan yang ingin menikmati hamparan awan di Gunung Luhur harus sudah berada di lokasi antara pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB. 

Untuk mengunjungi Negeri di Atas Awan di Kabupaten Lebak tidak sulit. Aksesnya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun umum.

Patokan awalnya adalah menuju Rangkasbitung dengan kendaraan pribadi atau umum. Setelah itu, dari Rangkasbitung mengambil rute Cipanas-Lebak Gedong-Citorek hingga Gunung Luhur sejauh 70 kilometer. Atau ditempuh dengan jarak 1,5 jam perjalanan.

Negeri di Atas Awan Gunung Luhur memiliki fasilitas memadai untuk pengunjung. Misalnya, penginapan dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 150.000.

Pengelola juga menyediakan penyewaan tenda dengan tarif Rp 80.000. Tenda tersebut bisa langsung didirikan karena sudah siap pakai.

"Fasilitas lain juga sudah lengkap, seperti toilet, mushola, warung dan parkir kendaraan mobil dan motor," kata Sukmadi.

Pengunjung meningkat

Sukmadi mengatakan, pengunjung Negeri di Atas Awan terus meningkat setiap bulannya. peningkatan pengunjung mulai terjadi sejak Juni atau setelah Lebaran Idul Fitri.

Pada pekan kedua bulan Juni, tercatat 3.248 orang mengunjungi Gunung Luhur.

"Mulai paling ramai itu memang mulai Juni, Juli hingga September sekarang. Rata-rata pengunjung setiap bulan di atas 10.000 wisatawan," kata Sukmadi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (18/9/2019).

Baca juga: Cerita di Balik Negeri di Atas Awan, Ditemukan Pekerja hingga Akan Dibangun Masjid

Masih dikatakan Sumardi, jika pengunjung membludak, negeri di atas awan Gunung Luhur akan tampak seperti lautan manusia.

Namun tetap tidak mengurangi pesona negeri di atas awan lantaran ada banyak spot untuk melihat hamparan awan di Gunung Luhur.

Dibangun masjid

Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, pihaknya akan membangun masjid di objek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten.

Desainnya seperti Masjid Atta'awun di kawasan Puncak, Jawa Barat.

"Kita sepakat kemarin akan membangun masjid seperti Atta'awun di puncaknya. Minggu depan mulai peletakan batu pertama," kata Wahidin ditemui di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang, Rabu (18/9/2019).

Dikatakan Wahidin, beberapa pekan ke belakang ini, objek wisata Gunung Luhur banyak dikunjungi oleh wisatawan yang penasaran dengan panorama hamparan awan.

Pengunjung tidak hanya datang dari wilayah Banten saja, tapi dari luar provinsi hingga ada wisatawan dari luar negeri yang juga penasaran dengan keindahan negeri di atas awan Gunung Luhur.

Baca juga: Setelah Viral, Pengunjung Negeri di Atas Awan Gunung Luhur Capai Ribuan Orang

 

Lantaran banyak pengunjung, maka fasilitas di Gunung Luhur harus dibuat lengkap. Salah satunya adalah dengan pembangunan masjid.

"Karena di sana butuh masjid. Jangan sampai di sana jadi tempat maksiat. Akan sangat indah ada suara azan di puncak gunung itu," katanya. (Acep Nazmudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com