Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang Gibran Jadi Wali Kota Solo, Hasil Survei hingga Prioritaskan Kader PDIP

Kompas.com - 19/09/2019, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka menemui Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo alias Rudy di rumah dinas Loji Gandrung Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/9/2019).

Rudi mengatakan, saat pertemuan, Gibran sempat menanyakan kepada dirinya tentang mekanisme pencalonan Wali Kota Kota Solo.

"Nanya-nanya iya wajarlah. Nanya-nanya tentang bagaimana mekanisme pencalonan dan sebagainya. Iya saya berikan paparan saja," kata Rudy.

Baca juga: Bertemu 4 Mata, Rudy Akui Gibran Sempat Tanya Mekanisme Pencalonan Wali Kota Solo

Sementara itu Gibran mengaku kunjungannya hanya untuk bersilaturahmi dengan orang nomer satu di Kota Bengawan. Gibran juga mengaku banyak membicarakan perkembangan di Solo.

"Acara ini untuk silaturahmi dengan Pak Wali Kota, Pak Rudy. Saya kan sudah lama tidak ketemu karena kesibukan beliau. Sudah lama tidak bertukar pikiran, beliau meluangkan waktu sedikit untuk saya," kata Gibran, Rabu (19/9/2019).

DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) Kota Surakarta (Solo) sendiri, sudah membuka pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota pada Senin (16/9/2019) dan berakhir pada Selasa (15/10/2019) mendatang.

Baca juga: Temui Wali Kota Surakarta, Gibran Mengaku Hanya Tukar Pikiran

 

Peluang Gibran di Pilkada Kota Solo

Agus Harimurti Yudhoyono bertemu dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di gerai Markobar Transmart Pabelan, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/4/2018) malam.handout/Imelda Sari Agus Harimurti Yudhoyono bertemu dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, di gerai Markobar Transmart Pabelan, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/4/2018) malam.
Gibran jauh dari dunia politik. Suami dari Selvi Ananda tersebut memilih mengembangkan bisnis kuliner seperti jasa katering Chilli Pari dan Martabak Markobar.

Gibran juga bekerjasama dengan sang adik, Kesang Pangarep membuka restoran Mangkok Ku berkolaborasi dengan Chef Arnold, juri Master Chef.

Saat diwawancarai media massa, Gibran dan Kaesang jarang berbicara politik. Termasuk cuitan mereka berdua di Twitter, yang jauh dari hingar bingar politik,

Namun, dari hasil survei Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Solo pada Juli 2019 lalu, nama Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk bursa calon wali kota Solo.

Baca juga: PDIP Utamakan Kader Maju Pilkada Solo 2020, Bagaimana Kans Gibran?

Tidak tanggung-tanggung, popularitas Gibran dan adiknya, Kaesang disebut menyamai Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang sudah menjabat dua periode, yakni sama-sama berada di angka 90 persen.

Bahkan popularitas kedua anak Presiden Joko Widodo mengalahkan popularitas orang ketiga di Kota Solo yaitu Ketua DPRD Teguh Prakosa. Popularitas Kaesang 86 persen, di atas Teguh yang bertengger di 49 persen.

Menanggapi hasil survei tersebut, Gibran mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang menilai dirinya pantas untuk mecalonkan diri sebagai Wali Kora Solo priode 2020-2025.

Baca juga: Peluang Gibran-Kaesang Jadi Walikota Solo

"Kemarin saya baca surveinya. Saya sangat mengapresiasi, terima kasih sekali untuk warga Solo ya yang sudah memberi penilaian yang positif untuk saya. Terima kasih sekali," ungkap Gibran saat berakhir pekan bersama keluarga di Mall Paragon, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019) malam.

Jokowi pun angkat suara terkait hasil survei tersebut.

Ia mengaku akan mendukung apapun jalan yang ditempuh kedua anaknya, baik sebagai pebisnis atau pun di politik.

"Orang tua tuh bisanya hanya itu (mendukung). Kalau sudah diputuskan anak-anak, ya apapun. Jualan pisang saya dukung jualan martabak saya dukung," kata dia.

Untuk kepastian apakah Gibran dan Kaesang benar-benar akan terjun ke dunia politik, Jokowi meminta wartawan menanyakan langsung kepada keduanya.

"Tanyakan saja ke anaknya langsung," kata dia.

Baca juga: ICW Sarankan Jokowi Larang Gibran dan Kaesang Maju Jadi Calon Wali Kota Solo

 

Tak ada karpet merah untuk politik

Bobby Nasution (kiri), menantu Presiden RI Joko Widodo, serta kedua anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, saat grand opening Kedai Rakyat di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (26/5/2018).Tribun Medan/M Andimaz Kahfi Bobby Nasution (kiri), menantu Presiden RI Joko Widodo, serta kedua anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, saat grand opening Kedai Rakyat di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (26/5/2018).
Dalam Program AIMAN yang tayang di Kompas TV, Senin (5/8/2019), Wali Kota Solo FX Rudi Hadyatmo yang juga Ketua DPC PDI-P Kota Solo mengatakan siapa pun punya hak untuk mencalonkan atau dicalonkan.

Tapi di PDIP sudah ada aturan yang tertata dan harus melalui beberapa mekaniasme untuk maju di Pilkada.

Rudi bahkan memastikan tak ada karpet merah untuk politik, bahkan anak presiden sekalipun. Rudi juga menyarankan agar Gibran belajar politik dulu sebelum terjuan menjadi calon wali kota.

Dilansir dari Kompas.com, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan berdasarkan Peraturan Partai Nomor 24 Tahun 2017, DPC yang memperoleh lebih dari 25 persen suara, proses penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota dilakukan secara tertutup.

Baca juga: Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo? Ini 5 Faktanya

Peraturan tersebut juga berlaku untuk Solo yang memperoleh 62 persen suara.

Menurutnya, penjaringan secara tertutup dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi kader partai internal partai untuk maju mencalonkan menjadi wali kota dan wakil wali kota.

"Di kongres itu semua disampaikan oleh ketua umum diutamakan kader partai. Kader partai sudah menjadi anggota partai lebih dari sekian tahun," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/9/2019).

Rudy juga menegaskan bahwa syarat untuk bisa mendaftar menjadi calon wali kota dan wakil wali kota paling tidak menjadi anggota partai dengan dibuktikan memiliki kartu tanda anggota (KTA).

Baca juga: Gibran Ungkap Pesan Jokowi Jika Dia Masuk Politik

Dari internal DPC telah muncul dua nama yang akan maju yakni, Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso. Dua nama tersebut merupakan aspirasi dari lima pengurus anak cabang.

Namun untuk maju di Pilkada 2020 nanti, mereka harus mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.

"Semua tergantung DPP. Semua yang direkomendasi DPP baru sah," imbuh dia

Terkait nama Gibran yang masuk dalam bursa Pilkada Solo, Rudy mempersilakan jika ingin maju mencalonkan menjadi wali kota dari PDIP Solo.

"Silakan. Mas Gibran mau daftarkan pun boleh. Asal memenuhi persyaratan tadi (menjadi anggota PDIP)," pungkasnya.

 

Sarankan tidak maju di Pilkda

Presiden Joko Widodo dan istrinya Iriana Jokowi serta kedua putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep saat bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Pribadi Raja di Riyadh, Arab Saudi, 14 April 2019.Akun Facebook Presiden Jokowi Presiden Joko Widodo dan istrinya Iriana Jokowi serta kedua putranya Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep saat bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Pribadi Raja di Riyadh, Arab Saudi, 14 April 2019.
Indonesia Corruption Watch menyarankan Presiden Joko Widodo melarang kedua anaknya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, maju sebagai calon wali kota Solo pada Pilkada 2020.

Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz menyayangkan apabila Gibran dan Kaesang mencalonkan diri. Sebab, Jokowi selama ini dinilai telah menjadi pejabat yang tidak membawa anaknya masuk ke ranah politik.

"Selama ini Pak Jokowi itu menjadi role model, memisahkan antara urusan politik dengan keluarga dan melarang anaknya untuk terlibat di dalam proyek-proyek negara," kata Donal saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2019).

Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Gibran dan Kaesang Bertemu Raja Salman

Donal menuturkan, diizinkannya Gibran dan Kaesang maju dalam Pilkada 2020 dapat menimbulkan persepsi di tengah masyarakat bahwa Jokowi sedang membangun politik dinasti.

"Ini justru bagus untuk agar demokrasi kita tidak suram karena politik dinasti itu banyak dilakukan oleh elite-elite politik lain. Kalau justru juga dilakukan oleh Pak Jokowi maka kemudian kita tidak akan punya contoh atau role model," ujar Donal.

SUMBER: KOMPAS.com (Heru Margianto, Michael Hangga Wismabrata, Ihsanuddin, Labib Zamani, Khairina, Ardito Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com