Ia mengaku akan mendukung apapun jalan yang ditempuh kedua anaknya, baik sebagai pebisnis atau pun di politik.
"Orang tua tuh bisanya hanya itu (mendukung). Kalau sudah diputuskan anak-anak, ya apapun. Jualan pisang saya dukung jualan martabak saya dukung," kata dia.
Untuk kepastian apakah Gibran dan Kaesang benar-benar akan terjun ke dunia politik, Jokowi meminta wartawan menanyakan langsung kepada keduanya.
"Tanyakan saja ke anaknya langsung," kata dia.
Baca juga: ICW Sarankan Jokowi Larang Gibran dan Kaesang Maju Jadi Calon Wali Kota Solo
Dalam Program AIMAN yang tayang di Kompas TV, Senin (5/8/2019), Wali Kota Solo FX Rudi Hadyatmo yang juga Ketua DPC PDI-P Kota Solo mengatakan siapa pun punya hak untuk mencalonkan atau dicalonkan.
Tapi di PDIP sudah ada aturan yang tertata dan harus melalui beberapa mekaniasme untuk maju di Pilkada.
Rudi bahkan memastikan tak ada karpet merah untuk politik, bahkan anak presiden sekalipun. Rudi juga menyarankan agar Gibran belajar politik dulu sebelum terjuan menjadi calon wali kota.
Dilansir dari Kompas.com, FX Hadi Rudyatmo menyampaikan berdasarkan Peraturan Partai Nomor 24 Tahun 2017, DPC yang memperoleh lebih dari 25 persen suara, proses penjaringan calon wali kota dan wakil wali kota dilakukan secara tertutup.
Baca juga: Gibran dan Kaesang Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo? Ini 5 Faktanya
Peraturan tersebut juga berlaku untuk Solo yang memperoleh 62 persen suara.
Menurutnya, penjaringan secara tertutup dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi kader partai internal partai untuk maju mencalonkan menjadi wali kota dan wakil wali kota.
"Di kongres itu semua disampaikan oleh ketua umum diutamakan kader partai. Kader partai sudah menjadi anggota partai lebih dari sekian tahun," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/9/2019).
Rudy juga menegaskan bahwa syarat untuk bisa mendaftar menjadi calon wali kota dan wakil wali kota paling tidak menjadi anggota partai dengan dibuktikan memiliki kartu tanda anggota (KTA).
Baca juga: Gibran Ungkap Pesan Jokowi Jika Dia Masuk Politik
Dari internal DPC telah muncul dua nama yang akan maju yakni, Achmad Purnomo dan Teguh Prakoso. Dua nama tersebut merupakan aspirasi dari lima pengurus anak cabang.
Namun untuk maju di Pilkada 2020 nanti, mereka harus mendapat rekomendasi dari DPP PDIP.
"Semua tergantung DPP. Semua yang direkomendasi DPP baru sah," imbuh dia