Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Papua

Kompas.com - 18/09/2019, 23:47 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Khairina

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Pesawat Rimbun Air jenis Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Aviasi Mandiri dinyatakan hilang kontak, pada Rabu (18/9/2018).

Kepala Cabang AirNav Indonesia Cabang Pembantu Timika, Andi Nurmansyah menjelaskan pukul 10.31 WIT pesawat mulai bergerak dari parkiran.

Kemudian pada pukul 10.33 WIT, pesawat memasuki taxi way B.

Pesawat kemudian lepas landas dari Bandara Mozes Kilangin Timika pukul 10.36 WIT.

Baca juga: Fakta Terkini Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Puncak, Papua

Pada pukul 10.54 WIT, pilot pesawat menginformasikan bahwa akan mendarat di Bandara Ilaga, Puncak pukul 11.09 WIT.

"Dan selanjutnya kita mengarahkan ke prosedur tiba. Di mana itu merupakan komunikasi antara pesawat dengan pesawat,"kata Andi, pada Rabu.

Menurut Andi, pada saat komunikasi terakhir dengan pilot pesawat tidak ada kendala.

Sebab, bila ada kendala tentunya akan ada permintaan dari pilot untuk kembali.

"Begitu juga dengan kalau cuaca di Ilaga buruk, maka ada permintaan kembali ke Timika,” katanya.

Selanjutnya, kata Andi, 15 menit kemudian pihaknya menghubungi Bandara Ilaga, tetapi tidak ada tanda-tanda dari pesawat tersebut.

Pihaknya kemudian mencoba melakukan komunikasi dengan pilot pesawat, namun tidak ada jawaban.

"Kami kemudian melakukan koordinasi dengan SAR Timika dan TNI AU untuk melakukan pelacakan, berdasarkan informasi yang diperoleh," ujarnya.

Baca juga: Pesawat Rimbun Air Dilaporkan Hilang Kontak di Puncak, Papua

Pascahilang kontak pesawat tersebut, Rabu sore sekitar pukul 15.11 WIT, tim SAR gabungan terdiri dari SAR 4 personel, 2 personel TNI AU, 5 personel Brimob, dan 5 kru pesawat dari maskapai Rimbun Air telah melakukan pencarian.

Setelah kurang lebih 30 menit pencarian lewat udara dilakukan, tim terpaksa kembali ke Bandara Mozes Kilangin Timika. Hal ini dikarenakan cuaca berkabut.

"Pada ketinggian 5000 'feet' cuaca berkabut, sehingga diputuskan kembali ke Timika," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Monce Brury.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com