KABUPATEN KARO, KOMPAS.com - Seorang nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Rimta br Ginting menemukan uang pecahan Rp 2.000 saat melakukan penarikan uang dari ATM BRI cabang Kabanjahe, Sumatera Utara, Selasa (17/9/2019).
Saat itu Rimta akan melakukan penarikan uang sebanyak Rp 500.000.
Namun, uang yang keluar dari mesin ATM pecahan Rp 50.000 itu terselip satu lembar uang Rp 2.000.
"Waktu ku tarik uangku, spontan aku kaget karena ada pecahan Rp 2.000 di mesin ATM Rp 50.000. Aku bingung langsung aku ke sekuriti untuk menanyakannya," ucapnya, Rabu (18/9/2019).
Baca juga: Usai Ambil Uang di ATM, 2 Wanita Dirampok Pelaku Bersenjata Api
Pimpinan Cabang BRI cabang Kabanjahe Hendra Rambe, membenarkan hal tersebut.
Hendra mengatakan, peristiwa itu terjadi karena adanya kesalahan teknis dari pihak vendor.
"Perihal temuan itu, memang ada kelalaian sistem atau sistem error. Kok bisa ada uang pecahan Rp 2.000 di situ. Seharusnya tidak ada karena itu pecahan Rp 50.000. Tapi namanya sistem terkadang bisa error," ujar Hendra saat dikonfirmasi.
Hendra menjelaskan, setelah adanya laporan temuan itu, mereka langsung memanggil pihak vendor.
Pemanggilan itu untuk memastikan kenapa hal tersebut bisa terjadi.
"Kita kan ada SOP juga, makanya ini sebenarnya masalah waktu yang termakan jadi nasabah kurang terima dengan proses yang memakan waktu itu. Makanya sempat terjadi keributan," ucapnya.
Kejadian kemarin diketahui sempat merembet ke permasalahan pelayan dari pihak bank yang disebut kurang baik kepada nasabah.
Baca juga: 3 Tersangka Kerusuhan Manokwari Bakar Bendera Merah Putih dan Jarah ATM
Pada saat proses pengembalian uang, antara pihak bank dengan nasabah sempat terjadi cekcok karena diduga pihak bank memberikan ganti rugi dengan cara sedikit membentak.
"Sebenarnya kita bilang itu ke vendor, kenapa masalah penggantian uang Rp 50.000 saja diributkan dan lama. Namun, mungkin customer salah paham ke kita. Masalah ini sudah clear kok, hari itu juga kita selesaikan," ucapnya.
Untuk memastikan hal serupa tak terulang lagi, Hendra mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi kerjasama dengan vendor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.