BATAM, KOMPAS.com - Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) memerintah setiap sekolah yangbada di Kepri untuk mewajibkan siswa siswinya mengenakan masker saat akan kesekolah hingga jam pulang sekolah.
Hal ini untuk menimalisir mewabahnya ISPA terhadap siswa siswi yang ada di Kepri.
"Kualitas udara di Kepri masih masuk kategori tidak sehat, makanya anak sekolah diwajibkan mengenakan masker saat akan pergi kesekolah," kata Isdianto di Gedung Graha Kepri, Batam, Rabu (18/9/2019).
Isdianto mengaku sejumlah rekomendasi, baik dari Dinas Kesehatan maupun Dinas Pendidikan sudah masuk kedirinya terkait langkah kedepan terhadap anak sekolah, pasca kabut asap ini.
Namun hak itu harus dikoordinasikan kembali dan malihat perkembangan kualitas udara di Kepri ke depan.
Baca juga: Kabut Asap Pekat, Alat Uji Kualitas Udara BMKG dan DLH Samarinda Rusak
Bisa saja dilakukan kebijakan meliburkan anak sekolah terkait kabut asap ini, namun hal itu apabila benar-benar sudah membahayakan atau mengurangi jam belajar.
"Kabut asap di Kepri merupakan kabut asap kiriman, makanya kadang tebal dan terkadang juga berkurang. Dan untuk saat ini kami wajibkan menggunakan masker saja terlebih dahulu, sampai ada koordinasi selanjutnya dengan dinas terkait," jelasnya.
Namun Isdianto mengatakan dirinya tetap menunggu kebijakan dari Walikota dan Bupati apakah anak sekolah memang harus diluburkan.
Karena masing-masing daerah ketebalan kabut asapnya berbeda-beda, seperti hasil pemeriksaan BMKG Kepri mengenai jarak pandang, terdapat perbedaan.
"Seperti hari ini, jatak pandang yang masih normal yakni Tanjungpinang dan Batam diangka 4.000 meter, sementara Lingga hanya 1.000 meter," jelas Isdianto.
Untuk masker sendiri, Isdianto mengaku Pemprov. Kepri telah menyiapkan 100 ribu masker untuk dibagikan ke masyarakat.
Dan ke depan akan ada penamabahan 500 ribu masker dari pemerintah pusat untuk Kepri dalam upaya antisipasi meningkatnya ISPA yang mulau marak di Kepri.
Baca juga: Kabut Asap di Kepri Makin Tebal, Ribuan Masker Dibagikan, 5 Posko Disiagakan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.