Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara di Kepri Tak Sehat, Plt Gubernur Sebut Asap Kiriman dari Sumatera dan Kalimantan

Kompas.com - 18/09/2019, 15:29 WIB
Hadi Maulana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Isdianto mengatakan, kualitas udara di Kepri sempat masuk kategori sangat tidak baik.

hasil pengukuran kualitas udara yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, kualitas udara di Kepri berada di angka 226. Kemudian turun menjadi 176 dan terakhir diangka 114.

"Meski menurun, kualitas udara di Kepri masih masuk kategori tidak sehat karena masih di atas 100 yakni 114," kata Isdianto di Gedung Graha Kepri, Batam, Rabu (18/9/2019).

Baca juga: Sebanyak 1.704 Warga Batam Menderita ISPA Akibat Kebakaran Hutan di Riau

Isdianto menyampaikan bahwa kabut asap yang menyelimuti Kepri belakangan ini merupakan kabut asap kiriman dari Kalimantan dan Sumatera.

Sebab di Kepri tidak ada lahan ataupun hutan yang terbakar yang sangat mengkhawatirkan.

"Memang ada beberapa titik panas ditemukan. Namun, hal itu hanya kebakaran biasa dan sudah ditangani instansi terkait dan asapnya pun tidak sampai menimbulkan kabut asap pekat seperti saat ini," jelasnya.

Isdianto mengimbau masyarakat  dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan.

Kalaupun hendak berpergian, disarankan untuk selalu mengenakan masker.

Bahkan apabila terdapat tanda-tanda menurunnya kesehatan dan sesak napas, sesegera mungkin periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, serta banyak mengonsumsi air putih.

Baca juga: Gara-gara Kabut Asap, 3 Hari Penerbangan Batam-Pontianak Dibatalkan

Isdianto juga berharap agar petugas kesehatan bisa pro aktif memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar dapat terhindar dari ISPA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com