Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap, Jarak Pandang di Bandara Hang Nadim Turun Jadi 4.000 M

Kompas.com - 18/09/2019, 12:02 WIB
Hadi Maulana,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Jarak pandang Bandara Hang Nadim di Batam, Kepulauan Riau, saat ini menurun hingga 4.000 meter, Rabu (18/9/2019).

Direktur Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam Suwarso mengatakan, hal ini disebabkan tebalnya kabut asap yang menyelimuti udara Batam pada hari ini.

Namun demikian, Suwarso mengaku penurunan jarak pandang kali ini tidak begitu berpengaruh dengan aktivitas di Bandara Hang Nadim.

"Jarak pandang menurun, namun penerbangan masih bisa dikatakan normal," kata Suwarso melalui telepon, Rabu (18/9/2019).

Baca juga: Gunung di Bangka Terbakar, Warga Mulai Terpapar Kabut Asap

Suwarso mengatakan, jika kabut asap hari ini tidak berkurang dan terus bertambah, tidak menutup kemungkinan dapat mempengaruhi aktivitas di Bandara Hang Nadim.

Bisa saja dari 4.000 meter pada hari ini, esok harinya menjadi 3.000 meter dan seterusnya seiring dengan terus menebalnya kabut asap saat ini.

"Tapi itu masih perkiraan, mudah-mudahan saja sore atau besok kabut asap mulai menipis," jelasnya.

Suwarso mengatakan saat ini sudah tidak ada lagi penerbangan yang dibatalkan, hanya saja penundaan beberapa jam saja.

Baca juga: Hilangkan Asap, 40 Ton Kapur Tohor Aktif Bakal Ditabur di Kawasan Karhutla Sumatera dan Kalimantan

Seperti pagi tadi, ada tiga maskapai yang berhasil mendarat dengan selamat, yakni Lion Air, Citilink dan Garuda.

"Untuk tujuan Pontianak sudah bisa terbang, penerbangannya tidak normal karena ada penundaan jam terbang terkait kabut asap," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com