Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung di Bangka Terbakar, Warga Mulai Terpapar Kabut Asap

Kompas.com - 18/09/2019, 08:13 WIB
Heru Dahnur ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Ratusan ribu warga di Kepulauan Bangka Belitung terpapar kabut asap sejak sepekan terakhir, akibat terbakarnya lahan di sejumlah kawasan, termasuk di lereng Gunung Maras.

Upaya pemadaman di lereng pegunungan berjalan sulit karena kendaraan roda empat tidak bisa mencapai lokasi.

"Karhutla di lereng Gunung Maras tidak dapat dijalankan maksimal karena titik api dengan jalan setapak terpaut hampir 5 kilometer," kata Kepala BPBD Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa melalui pesan WhatsApp, Selasa (17/9/2019).

Baca juga: Ketika Jokowi Pakai Mobil Rental Kunjungi Lokasi Kebakaran di Riau...

Petugas dibantu warga sekitar akhirnya berusaha memadamkan api dengan cara manual menggunakan peralatan seadanya. Kondisi demikian membuat api terus menyebar ke area yang lebih luas.

Selain di Gunung Maras, kebakaran lahan juga terjadi di kawasan Pantai Pasir Padi, daerah Air Itam dan lahan kosong di Padang Baru.

Api yang menyusup di lapisan gambut yang kering menyebabkan kepulan asap tebal kemudian menyebar hingga ke pusat Kota Pangkal Pinang.

Mikron memastikan, kabut asap yang menyelimuti daerah Bangka tersebut dipicu asap dari kebakaran lokal.

"Tidak benar kalau asap itu kiriman dari luar," ujar dia.

Kabut asap menyelimuti wilayah Pangkal Pinang dan sebagian besar Pulau Bangka.

Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan RSUD pun telah dikerahkan di berbagai titik untuk membagikan masker pada para pengendara.

Baca juga: Fakta Calon Ibu Kota Negara Terpapar Kabut Asap, Rencana Bangun Bendungan hingga Sempat Terdeteksi 17 Titik Api

Warga Pangkal Pinang, Antoni Putra mengaku tak menyangka Kepulauan Bangka Belitung akhirnya terpapar kabut asap.

"Rupanya kalau terus-terusan lahan terbakar, kabut asapnya muncul di udara," ucapnya.

Dia berharap, pemerintah mengerahkan semua kemampuan untuk memadamkan lahan yang terbakar.

"Jangan sibuk sosialisasi, apinya sudah merembet ke mana-mana," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com