Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK Gunakan Cara Ini untuk Percepat Padamkan Api di TPAS Antang

Kompas.com - 17/09/2019, 19:18 WIB
Himawan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Asap di Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Antang hingga kini masih menyelimuti permukiman warga.

Asap menyengat ini terus bertambah terutama di malam hingga pagi hari. 

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui melalui Manggala Agni menggunakan alat nozzle tanam atau teknologi suntik gambut untuk memadamkan titik api yang mengeluarkan asap di tempat pembuangan sampah tersebut. 

Baca juga: TPAS Makassar yang Terbakar Timbulkan Bau Menyengat, Sekolah Diliburkan

Bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Manggala Agni menggunakan cairan flame freeze yang disuntikkan oleh alat nozzle tanam di lokasi TPAS Antang itu.

Satu alat telah dikerahkan sejak Selasa (17/9/2019) pagi tadi. 

 

Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Gowa Ishak Andi Kunna mengatakan, alat nozzle ini kemudian menyuntikkan cairan flame freeze dari dalam tanah dan disebar ke lima titik api berbeda. 

"Kami gunakan metode suplai. Jadi, dari tangki kami suplai ke penampungan lalu diteruskan menuju titik api untuk disuntikkan ke dalam tanah," kata Ishak, saat diwawancara di lokasi TPAS Antang. 

Sebelum flame freeze atau racun api disebar ke lima titik itu, lanjut dia, terlebih dahulu bahan tersebut ditampung di dalam penampungan berdiameter 2 meter.

Baca juga: 15 Jam Terbakar, TPAS Makassar Akhirnya Padam, Bau Busuk Masih Tercium

 

Lalu setelah itu, baru disuntikkan ke dalam tanah sedalam 2 hingga 3 meter dan disebar ke potensi api. 

"Cairan ini sebelumnya ditampung di tandon (bak) berdiameter 2 meter yang dicampur dengan air sebanyak 5 kubik dari armada Damkar Makassar. Hasil campuran inilah yang diinjeksi ke dalam tanah dengan alat nozzle tanam," ujar Ishak. 

"Cara ini dapat mempercepat proses padamnya api di ke dalaman sampah. Di dalam kan banyak gas metan," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com