Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Lengkap Dokter soal Bayi 4 Bulan Diduga Meninggal karena Asap Karhutla

Kompas.com - 17/09/2019, 15:26 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Namun, sistem informasi rujukan terintegrasi (sisrute) online menujukkan kondisi ruang pediatric intensive care unit (PICU) penuh sehingga harus menunggu.

Elsa pun dirawat di bangsal anak sembari menunggu rujukan. Kemudian pada pukul 17.45, saat dokter spesialis anak memeriksa Elsa, kondisi kesadarannya terus menurun.

Dokter akhirnya meningkatkan dosis oksigen, antibiotik, serta pemberian steroid sembari persiapan merujuk ke RSMH.

Akan tetapi sekitar pukul 18.40, denyut jantung bayi Elsa tidak terdengar dan dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) oleh dokter jaga.

“RJP yang diberikan tidak direspons pasien hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga, disaksikan oleh perawat ruang rawat inap,” ujar jelasnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak RSI Ar-Rasyid Azwar Aruf mengungkapkan, mereka tidak bisa menyimpulkan penyakit mana yang lebih dominan antara radang selaput otak dan radang paru-paru yang menyebabkan Elsa meninggal.

Menurutnya, proses infeksi kedua penyakit tersebut, bisa saling menyebabkan dan memperberat sehingga memberikan dampak komplikasi serta menyebabkan bayi Elsa meninggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com