Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Prioritaskan Evakuasi Hiu Paus yang Terjebak di PLTU Paiton dalam Keadaan Hidup

Kompas.com - 17/09/2019, 14:51 WIB
Robertus Belarminus

Editor

Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi dari ikan hiu paus. Hal ini terbukti dengan seringnya jenis ikan ini ditemui di beberapa wilayah perairan Indonesia seperti perairan Sabang, Situbondo, Bali, Nusa Tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.

Ikan ini dapat ditemukan di sepanjang perairan Probolinggo, Situbondo dan Jember, Tulungangung pada bulan September, Oktober setiap tahunnya.

Berdasarkan pengamatan BPSPL Denpasar di perairan Bayeman Probolinggo, pada Kamis (5/9/2019) tercatat sebanyak 12 hiu paus muncul di lokasi tersebut, sedangkan pada Sabtu (7/9/2019) terpantau ada 3 ekor hiu paus.

Baca juga: Hiu Paus 6 Meter Terdampar di Pantai, Sempat Bergerak Lalu Mati

Brahmantya menambahkan, saat ini ikan hiu paus masuk ke dalam Appendiks II CITES dan termasuk ke dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan kategori rentan (Vulnerable).

Hal ini disebabkan karakter hiu paus yang spesifik seperti berumur panjang, fekunditas rendah, jumlah anakan sedikit, lambat dalam pertumbuhan serta dalam pematangan kelamin, sehingga sekali terjadi over eksploitasi. Sangat sulit bagi populasinya untuk kembali pulih.

Sementara itu, hiu paus ini memberikan banyak manfaat. Oleh karena itu, penetapan status perlindungan penuh ikan ini sangat diperlukan.

Selain untuk menjaga keseimbangan ekosistem (rantai makanan) perairan laut, juga untuk menjaga kelestarian biota laut langka (eksotik), menjaga nilai dan keanekaragaman sumber daya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pengembangan pariwisata bahari berbasis ikan hiu paus seperti yang dilakukan di Pantai Botubarani, Gorontalo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com