POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Sarifuddin, Kepala Dusun Bulung, Desa Tonro Lima, Kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, membantah warganya miskin sehingga tidak mampu membeli susu untuk bayinya yang berusia 14 bulan, dan menggantinya dengan kopi tubruk.
Menurut sang Kepala Dusun Bulung yang namanya sama dengan nama ayah bayi 14 bulan tersebut, memang pekerjaan Sarifuddin dan Anita, orangtua bayi Khadijah Haura, hanyalah buruh pengupas kopra.
Namun keduanya tinggal di rumah mertua yang dinilainya masih layak. Mertua pasutri ini juga bukan amsuk golongan warga miskin.
"Tidak miskin ini. Kalau pekerjaan saya akui hanya buruh kupas kopra," katanya kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019) sore.
Baca juga: Orangtua Tak Mampu Beli Susu, Bayi 14 Bulan Diberi 5 Gelas Kopi Setiap Hari
Sebelumnya, Anita mengaku kerap memberikan kopi tubruk ke Khadijah karena ia tak mampu membeli susu.
Meski khawatir dengan perkembangan kesehatan buah hatinya yang terus menerus disuguhi kopi, Anita mengaku tidak punya banyak pilihan karena alasan pendapatan rumah tangga.
"Ya mau diapalagi, pendapatannya tidak cukup untuk membeli susu. Terpaksa setiap hari hanya diberi dot berisi kopi. Bahkan ia tak bisa tidur kalau tidak minum kopi. Biasa merengek minta kopi sebelum tidur,” jelas Anita saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (14/9/2019).
Menurut Anita, ia dan suaminya hanya menggantungkan hidup dari upah bekerja sebagai pengupas kopra.
Saat musim panen, suaminya kerap beralih profesi menjadi buruh angkut padi di sawah karena upahnya lebih besar.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan