Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Bayi-bayi Terpapar Kabut Asap di Pekanbaru Diungsikan

Kompas.com - 17/09/2019, 10:16 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah bayi terpapar kabut asap dibawa mengungsi oleh orangtuanya. Para bayi tersebut menderita batuk, flu, sesak napas dan muntah.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di posko pengungsian di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Riau di Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Senin (16/9/2019) malam, beberapa bayi masih mengalami sakit.

"Bayi saya usia 23 hari alami batuk, sesak napas, flu dan hidung tersumbat," kata salah satu orangtua bayi, Dania (27) kepada Kompas.com.

Warga Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, ini sejak, Jumat (13/9/2019) masuk ke posko pengungsian.

"Kami sekeluarga mengungsi, karena semuanya sakit karena dampak asap. Anak-anak, suami dan ibu saya di sini ngungsi," akui Dania.

Baca juga: Bayi di Pekanbaru Sakit Kena Kabut Asap, Orangtua Tak Punya Uang untuk Berobat

Dia mengatakan, tiga hari yang lalu kondisi kesehatan bayinya sempat memburuk, yang membuat dirinya cemas.

"Kemarin itu sesak napas, lalu dirujuk ke rumah sakit. Tapi masih rawat jalan, jadi kembali lagi ke posko. Karena di sini lebih nyaman dan udara segar. Dan, kondisi bayi saya juga udah sedikit membaik," kata Dania.

Belum dipastikan kapan dia membawa bayinya pulang ke rumah. Sebab, kondisi kabut asap masih pekat dan udara tidak sehat hingga berbahaya.

"Di sekitar rumah kami asap masih parah. Kan, di Rimbo Panjang juga terbakar," kata Dania.

Pengungsi lainnya, Nora (31), mengaku bayinya yang baru berusia dua 14 hari juga terpapar asap.

"Anak saya batuk-batuk dan mata berair . Tapi selama di posko pengungsian, udah mulai berkurang sakitnya," kata Nora kepada Kompas.com, Senin malam.

Warga Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, ini mengaku mengungsi sejak, Sabtu (14/9/2019).

"Saya bawa bayi mengungsi, karena sakit akibat kena dampak asap. Di sini kami mengungsi satu keluarga," kata Nora.

Dia juga belum memastikan kapan bisa kembali ke rumah. Untuk saat ini, masih memilih bertahan di posko.

"Belum tahu kapan. Karena asap sudah masuk ke rumah," akui Nora.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com