Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Korban Kabut Asap Riau ke Jokowi: Pertimbangkan Kesehatan Masyarakat Dulu, Pak, Baru Pembangunan...

Kompas.com - 17/09/2019, 08:27 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Provinsi Riau dalam rangka meninjau penangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan kabut asap, Senin (16/9/2019).

Beberapa agenda Jokowi, seperti rapat dengan Pemerintah Provinsi Riau dan meninjau lokasi karhutla.

Kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini, diketahui oleh sejumlah warga yang terpapar kabut asap, yang mengungsi di posko pengungsian di Kantor DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riau di Pekanbaru.

Korban kabut asap ini, menaruh harapan besar kepada Jokowi, terkait penanganan kabut asap yang tak kunjung hilang.

"Dengan kedatangan Pak Jokowi, mudah-mudahan bisa asap hilang, dan udara kembali membaik seperti semula. Jadi kita bisa beraktivitas lagi. Kasian juga kan semua bayi terdampak asap," ucap Nora (31) salah satu pengungsi yang diwawancarai Kompas.com, Senin malam.

Baca juga: Calon Ibu Kota Negara Tepapar Kabut Asap, Ini Tanggapan Gubernur Kaltim

Nora mengungsi dengan suami, dan bayinya yang baru berusia dua minggu. Warga Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, ini sudah dua hari mengungsi, karena bayinya terpapar kabut asap.

"Anak saya batuk, mata berair. Tapi selama di posko pengungsian, udah mulai berkurang sakitnya. Kami masih bertahan di sini, karena di luar banyak asap dan udara tidak sehat," kata Nora.

Bayi-bayi yang sakit akibat kabut asap...

Hal senada diucapkan, Mimi (35), yang satu ruangan dengan Nora di posko pengungsian balita. Dia berharap dengan kedatangan Jokowi, kabut asap bisa diatasi.

"Tahunya Pak Jokowi ke Pekanbaru, tadi ada kawan-kawan bilang. Tapi enggak tahu apa sudah sampai. Jadi, ya kita juga berharap Pak Presiden saat ini mempertimbangkan kesehatan rakyat dulu baru pembangunan. Karena rakyat itu lebih penting dari pembangunan. Itu aja sih harapannya," ungkap Mimi kepada Kompas.com, Senin malam.

Baca juga: Bayi Meninggal Diduga Terkena ISPA, Gubernur Sumsel Sarankan Autopsi

Mimi mengaku sekeluarganya sakit akibat terpapar asap. Termasuk bayinya yang baru berusia dua bulan.

"Kami semuanya mengungsi. Anak empat dan suami. Yang paling kecil ini, batuk, sesak napas. Kami sudah empat hari mengungsi. Awalnya sih cuma minta oksigen aja, tapi di sini lebih nyaman, jadinya mengungsi," kata Mimi.

Pengungsi lainnya, Dania (27), juga menaruh harapan yang sama terhadap Jokowi yang datang ke Riau.

"Harapannya, udara kembali normal seperti biasa dan supaya bisa beraktivitas seperti biasa lagi. Kemudian karhutla juga dapat diatasi," ungkap Dania.

Warga Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, ini jauh-jauh datang mengungsi ke Pekanbaru. Sebab, bayinya yang berusia 23 hari, mengalami batuk dan sesak napas.

"Kemarin bayi saya sempat dirujuk ke rumah sakit. Setelah itu kembali lagi ke posko, karena di sini lebih nyaman. Belum tau kapan bisa pulang. Kan asap masih parah. Udara tak sehat," sebut Dania.

Baca juga: Gara-gara Kualitas Udara Buruk, 2.188 Balita di Sumsel Terkena ISPA

Sebagaimana diketahui, kabut asap hingga saat ini masih pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru.

Kabut asap sudah sangat banyak berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com