Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sebut Imam Masjid di New York Jadi Inspirasi Program "English for Ulama"

Kompas.com - 16/09/2019, 19:27 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui bahwa program English for Ulama di Jabar terinspirasi dari imam besar masjid di New York asal Indonesia, Syamsi Ali.

Saat ini, program ulama go international ini telah melahirkan sekitar 30 lulusan yang siap berdakwah ke sejumlah negara.

Menurut dia, perlu lebih banyak ulama Indonesia yang berdakwah di mancanegara untuk menceritakan nilai keislaman yang rahmatan lil alamin.

"Beliau adalah alasan saya bikin English for Ulama. Satu orang saja luar biasa, apalagi kalau lima, 30 ulama," kata  Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Ada Petisi Ganti Nama BIJB dengan BJ Habibie, Ridwan Kamil Beri Dukungan

Emil bercerita, Syamsi merupakan teman sekaligus guru sewaktu ia tinggal di New York. Emil mengatakan saat tinggal di New York, ia sempat menjadi pengurus masjid bersama Syamsi.

"Beliau itu guru saya jadi dulu waktu saya di Amerika beliau ustaznya, ketua DKM, saya pengurus DKM juga bidang saya dulu utak-atik majalah masjid. Bu Lia ngajar ngaji. Memorinya sangat positif, dan beliau sangat luar biasa jadi imam besar di Islamic Center ditunjuk oleh wali kotanya," katanya.

Dalam pertemuan itu, Emil akan mendesain sebuah masjid di area sebuah pesantren yang dikelola oleh Syamsi Ali.

Syamsi, kata Emil, hendak mengembangkan pesantren di New York dan meminta Emil mendesainkan masjid dan kawasannya.

"Insya Allah tahun depan bisa berdiri," ungkapnya.

Sementara itu Syamsi mengatakan, Emil merupakan teman seperjuangannya saat meniti karier di Amerika.

"Saya teman lama beliau, senasib seperjuangan di New York dua tahun di sana. Putra beliau lahir di New York, jadi bahagia bertemu di sini. Semoga beliau dijaga oleh Allah dan mendapat kesuksesan," ujarnya.

Baca juga: Istri Ridwan Kamil: Masih Ada Warga Jabar Hanya Makan Kecap dan Kerupuk

Syamsi menilai, program English for Ulama sangat penting bagi para ulama. Apalagi, kata dia, masih banyak ulama asal Indonesia yang belum menguasai bahasa internasional.

"Salah satu tantangan kita keterbatasan bahasa itu. Terlalu sedikit ulama kita yang bisa berbahasa Inggris. Kita ingin kalau ulama kita ke Amerika bertemu dengan masyarakat non-Indonesia, bahkan dengan non-Muslim sekalipun bisa berdialog menyampaikan Islam yang berkemajuan rahmatan lil alamain, berkarakter ramah, itu perlu kita sampaikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com