Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 3 Keluarga Bertetangga di Denpasar yang Anggota Keluarganya Lumpuh

Kompas.com - 16/09/2019, 18:34 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Di Jalan Tantular, Gang Kehutanan, Denpasar, Bali, tinggal tiga keluarga dengan keadaan kurang beruntung.

Mereka tinggal di rumah yang berjejer atau dalam satu lokasi sejak lima tahun silam. Masing-masing rumah berukuran kurang lebih 5x6 meter.

Keluarga pertama merupakan pasangan dari Nyoman Simpen (50) dan Made Kari (44). Sang istri, Simpen merawat Made Kari yang lumpuh karena terserang stroke.

Juga anaknya Luh Indah (27) yang alami lumpuh sejak lahir.

Kemudian pasangan kedua adalah Nyoman Sadra dan Nengah Sumerti (47). Keduanya memilki tiga anak dalam keadaan lumpuh.

Baca juga: Kisah Kakek Lumpuh Berusia 98 Tahun, Ditinggalkan Anak karena Sakit-sakitan hingga Tak Pernah Mandi 9 Bulan

Ketiganya yakni Wayan Suastika (27), I Komang Supartika (23) dan Luh Ayu Sukarini (7).

Keluarga ketiga yakni Nyoman Sarmini (47) dan Nyoman Darma (50). Keduanya merawat empat anak yang lumpuh.

Mereka adalah I Wayan Sudarma (23), Kade Sudarsana (21), I Ketut Suartama (19) dan Luh Nanda Tebri Astari (11).

Nyoman Simpen menuturkan, mereka sebelumnya tinggal di Jalan Bung Tomo X, Desa Pemecitan Kaja, Denpasar sekitar lima tahun yang lalu.

Kemudian Pemerintah Bali saat itu memindahkan mereka ke rumah di Jalan Tantular. Pasalnya saat itu, tempat yang ditinggalinya sempit dan dihuni dengan jumlah keluarga yang banyak.

"Saat itu sewa kontraknya juga habis dan oleh Gubernur (Made Mangku Pastika) dipindahkan ke sini," katanya saat ditemui, Senin (16/9/2019) siang.

Simpen menuturkan, saat ini untuk kehidupan sehari-hari, Simpen mengandalkan anak keduanya bernama Made Sumerta (25) yang bekerja sebagai tukang kebun di Pemprov Bali.

Sang suami tak bisa bekerja dan ia harus menjaga anak dan suaminya yang lumpuh.

"Anak saya yang lulusan SMA itu yang bekerja sekarang," katanya.

Adapun keluarga kedua yakni Nyoman Sadra dan sang istri Nengah Sumerti (47). Keluarga ini mengandalkan Sadra sebagai kepala keluarga yang juga bekerja di kebun milik Pemprov Bali.

Sementara keluarga Nyoman Sarmini mengandalkan sang suami yang bernama Nyoman Darma yang juga bekerja sebagai tukang kebun di Pemprov Bali.

Baca juga: Mari Bantu Fatta, Anak Penjual Mainan yang Kedua Kakinya Lumpuh

 

Dari penuturan ketiganya, mereka berasal dari Banjar Abian Canang, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem. Ketiganya juga masih ada hubungan keluarga.

Mengingat kebutuhan hidup yang terus naik, ketiganya sama-sama mengaku membutuhkan bantuan.

Terutama adalah kebutuhan bahan-bahan pokok seperti beras dan makanan pokok lainnya.

Setiap bulannya, ketiganya juga mengaku beberapa kali didatangi oleh relawan untuk diberikan bantuan.

"Ya sembako yang kami butuhkan," kata Simpen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com